Bandarlampung (ANTARA) - Puluhaan masyarakat dan mahasiswa sekitar Rajabasa, Kota Bandarlampung, Lampung berburu takjil dan menu berbuka puasa di Jl H Komarudin depan Kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang menawarkan berbagai menu makanan untuk berbuka puasa.
"Saya berjualan sayur matang sejak 8 tahun lalu, dan menjual pula beberapa takjil untuk dijual kepada para konsumen," ujar Bunda Nanik, sapaan akrab wanita 50 tahun yang berdagang di kawasan itu,
Menurutnya, berjualan di sini dari sayur matang sampai lauk pauk, seperti ikan mas goreng, bakar, ayam goreng, bakar, semur, ikan mas acar, ati ampela dan lauk pauk lainnya.
Selain itu, harga lauk yang dijual dari Rp10.000 sampai Rp25.000 tergantung lauk yang dibeli oleh konsumen.
"Di sini banyak sekali mahasiswa dari Universitas Lampung dan Polinela serta masyarakat seperti perumahan dosen yang tinggal di Kompleks Bataranila. Lokasi ini menjadi mayoritas bagi para pedagang khususnya di daerah Rajabasa Jaya untuk berjualan saat Ramadhan," katanya pula.
Ia menjelaskan, untuk satu potong ayam kecap harganya Rp10.000, ikan mas acar Rp15.000, telur sambal Rp5.000, dan lauk-pauk lainnya dengan harga yang bermasyarakat.
"Kami jual harga mahasiswa dan bermasyarakat. Tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah, yang pasti enak, lezat, dan bumbu-bumbunya sangat terasa," ujarnya lagi.
Bunda Nanik mengatakan, dalam satu hari omzet menjual sayur dan lauk-pauk mencapai Rp1.000.000 sampai Rp1.500.000 per harinya.
Heri, penjual es dugan mengatakan, setiap tahun berjualan di sini, karena banyak mahasiswa Unila dan Polinela yang membeli di sini dan masyarakat yang hendak pulang ke rumah sepulang dari bekerja.
"Saya jual es dugan di lokasi ini, karena banyak pembelinya, serta saya jual dengan harga murah dan terjangkau khususnya bagi para mahasiswa," katanya pula
Harga makanan yang dijualnya bervariasi dari Rp5.000 sampai Rp10.000. "Yang pasti harga harus bermasyarakat, agar para pembeli bisa berdatangan," ujarnya lagi
Salah satu pembeli, Irfan mengatakan berbelanja di sini karena banyak pilihan lauk-pauknya.
Menurut Irfan, lokasi tersebut nyaris tidak ada perbedaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Ya, saban tahun selalu ramai pembeli, bahkan sampai macet, tetapi ini lah keunikan dari berburu belanja menu berbuka puasa," kata dia lagi.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak pernah mengganti tempat pilihannya untuk mencari menu berbuka puasa.
Selain ramai, tempat tersebut memiliki menu makanan yang cukup lengkap.