Bandarlampung (ANTARA) - Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, merupakan salah satu 15 Desa BRILiaN terbaik di seluruh Indonesia.
Desa ini memiliki potensi ekonomi, teknologi, dan sosial untuk menjadi lebih mandiri dan inovatif.
Desa Karang Pucung menonjol, karena inovasi dan upayanya dalam memberdayakan masyarakat lokal serta mengembangkan ekonomi desa melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi dengan pihak eksternal.
“Keberhasilan ini menjadikan Desa Karang Pucung sebagai contoh desa yang inspiratif dalam pembangunan desa berkelanjutan,” kata Kepala Desa Karang Pucung Yuliyana Fathul Munir, di Lampung Selatan, Senin.
Menurutnya, Desa Karang Pucung, sebagai salah satu dari 15 Desa BRILiaN terbaik, memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya unggul dan inspiratif.
Seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat, desa ini fokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian warga.
Program-program pemberdayaan ekonomi ini dirancang untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Selanjutnya, inovasi teknologi, Karang Pucung memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung ekonomi desa, termasuk dalam pemasaran produk lokal secara online.
Hal itu memperluas akses pasar bagi produk-produk desa dan membantu UMKM setempat untuk berkembang.
“Kolaborasi dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), desa ini memiliki BUMDes yang aktif dalam mengelola potensi desa, termasuk di bidang pertanian, pariwisata, dan perdagangan. Kolaborasi ini membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan baru,” kata Munir.
Selanjutnya, pengelolaan lingkungan yang baik, Desa Karang Pucung memiliki komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Melalui program penghijauan dan pengelolaan sumber daya alam yang bijak, desa ini berhasil menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian alam.
Munir menjelaskan, infrastruktur yang meningkat, Infrastruktur desa yang baik, termasuk jalan, irigasi, dan akses listrik, menjadi faktor pendukung dalam pengembangan potensi ekonomi dan sosial desa.
Kemudahan akses itu, juga mendukung mobilitas warga dan mempercepat pertumbuhan desa.
“Salah satu kekuatan terbesar Desa Karang Pucung adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam program pembangunan desa. Kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat menciptakan suasana yang kondusif untuk inovasi dan pertumbuhan bersama,” katanya lagi.
Desa Karang Pucung memiliki potensi untuk menjadi yang nomor satu di antara 15 Desa BRILiaN terbaik di seluruh Indonesia, tergantung pada beberapa faktor kunci yang dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Ada beberapa strategi yang dapat membantu desa karang pucung mencapai peringkat teratas.
Potensi yang dimiliki Desa Karang Pucung yaitu inovasi berkelanjutan denganl mengembangkan inovasi baru secara berkelanjutan, terutama di bidang ekonomi digital, pertanian modern, dan energi terbarukan, dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Penggunaan teknologi seperti aplikasi pertanian pintar atau pemasaran berbasis digital dapat meningkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat desa.
Selanjutnya, pengelolaan lingkungan dan pariwisata, yaitu bertujuan untuk memperkuat sektor pariwisata berbasis lingkungan dan budaya lokal.
Desa Karang Pucung bisa mengembangkan ekowisata atau wisata berbasis budaya yang akan menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan desa.
Peningkatan pengelolaan lingkungan dengan prinsip keberlanjutan juga bisa menjadi daya tarik bagi berbagai penghargaan nasional.
Sedangkan pengembangan kapasitas SDM, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa melalui pelatihan keterampilan, pendidikan kewirausahaan, dan akses terhadap teknologi digital dapat menjadikan desa lebih mandiri dan inovatif.
Hal itu bisa mencakup pelatihan untuk memaksimalkan potensi UMKM lokal dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
“Kemitraan strategis, juga menjadi salah satu cara untuk memperluas kemitraan dengan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah. Kolaborasi dengan pihak luar seperti BRI dan program-program pemerintah bisa memberikan dukungan finansial dan sumber daya untuk mempercepat pembangunan desa,” ujarnya pula.l
Selain itul, keunggulan sosial dan kemandirian ekonomi adalah Desa Karang Pucung bisa menjadi desa yang unggul dalam pemberdayaan sosial dengan memberdayakan kaum muda, perempuan, dan kelompok rentan lainnya.
Keberhasilan dalam membangun desa yang inklusif dan berdaya akan menjadi model inspiratif untuk seluruh Indonesia.
Desa Karang Pucung juga memastikan pengelolaan data yang baik terkait keberhasilan program desa, serta dokumentasi atas dampak positif yang tercipta.
Penggunaan data yang kuat akan menjadi bukti nyata dari kinerja desa dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
“Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Desa Karang Pucung dapat memperkuat posisi dan meningkatkan peluang untuk menjadi desa nomor satu di Indonesia dalam ajang Desa BRILiaN atau kompetisi serupa di masa depan,” ujar kepala desa itu lagip.