Pemeliharaan infrastruktur SDA Lampung tetap dilakukan meski ada efisiensi

id BBWS lampung, perbaikan irigasi, infrastruktur SDA, sumber daya air lampung

Pemeliharaan infrastruktur SDA Lampung tetap dilakukan meski ada efisiensi

Ilustrasi - Bendungan Batutegi sebagai salah satu infrastruktur sumber daya air di Provinsi Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Tugas dan kewajiban kami adalah memastikan infrastruktur sumber daya air seperti jaringan irigasi, bendung, dan bendungan tetap berjalan lancar untuk mendukung pertanian serta kebutuhan masyarakat akan sumber daya air

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung menyatakan bahwa operasi pemeliharaan infrastruktur sumber daya air (SDA) masih tetap dilakukan meski ada efisiensi anggaran.

"Tugas dan kewajiban kami adalah memastikan infrastruktur sumber daya air seperti jaringan irigasi, bendung, dan bendungan tetap berjalan lancar untuk mendukung pertanian serta kebutuhan masyarakat akan sumber daya air," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan operasi pemeliharaan dan pemfungsian jaringan irigasi akan tetap dilakukan, dengan sistem yang bergantian, karena belum ada kepastian anggaran setelah adanya kebijakan efisiensi di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp60,46 triliun.

"Seperti kemarin ada kejadian irigasi dan tanggul rusak di Batang Hari Utara, kami upayakan melakukan perbaikan dengan kondisi serta anggaran yang ada untuk tetap bekerja. Sehingga petani masih bisa dapat air meski tidak banyak," katanya pula.

Ia menjelaskan perbaikan tanggul sungai dan irigasi yang sedang dikerjakan ini tidak akan mengganggu proses tanam lahan pertanian yang saat ini tengah melakukan masa tanam, dan adapula yang mulai panen.

"Kami berharap ada kepastian anggaran untuk melaksanakan tugas rutin ini. Dan saat ini masih diupayakan suplai air dari jaringan irigasi dan bendungan berfungsi dengan baik. Yang menjadi kendala adalah kalau tanggul sungai jebol maka akan membanjiri sawah. Saat ini kami berusaha jangan sampai lahan pertanian yang sudah tanam, gagal tanam karena masalah air," ujar dia lagi.

Menurut dia, saat ini pun telah terjadi transisi pelaksanaan tugas pemeliharaan jaringan untuk irigasi Sekampung dan Rarem, yang sebelumnya dilaksanakan oleh Satuan Kerja Tenaga Pengairan Operasional (TPOP) Provinsi Lampung dikembalikan ke balai.

"Sehingga saat ini petugas yang masih dalam masa transisi juga masih menunggu kepastian, namun tetap melakukan tugasnya untuk menjaga lancarnya irigasi serta pengairan dari bendung ataupun bendungan," katanya lagi.

Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung total luas daerah irigasi seluas 383.583 hektare yang terbagi menjadi irigasi seluas 331.010 hektare dan rawa seluas 52.573 hektare.

Untuk irigasi terdiri dari irigasi permukaan seluas 328.153 hektare, irigasi air tanah 2.857 hektare.

Baca juga: BBWS Lampung perbaiki tanggul dan irigasi rusak akibat banjir

Baca juga: BBWS Lampung siapkan desain perbaikan Irigasi Jabung

Baca juga: BBWS Lampung pastikan upaya konservasi air dukung swasembada pangan