Kisah pilu driver ojol meninggal kelaparan ternyata berjuang nafkahi kakak ODGJ

id Driver Ojol Meninggal, Dompet Dhuafa Waspada, Ojol ,Kisah pilu Ojol,dompet dhuafa

Kisah pilu driver ojol meninggal kelaparan ternyata berjuang nafkahi kakak ODGJ

tim Dompet Dhuafa Waspada menyalurkan bantuan ke keluarga di rumah duka yang berada di Jalan Pelita V, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan, Sumut, Jumat (16/8/2024). ANTARA/HO-DOMPET DHUAFA

Mudah-mudahan bantuannya ini bisa bermanfaat dan ibu Nur bisa tinggal dan dirawat dengan keluarga lain yang mungkin sebelumnya bersama mendiang Darwin.
Sumatera Utara (ANTARA) - Driver daring (ojek online) Darwin Mangudut Simanjuntak (49) yang meninggal diduga karena kelaparan ini ternyata hidup dan merawat sang kakak yang alami gangguan jiwa (ODGJ).

Hal itu diketahui saat tim Dompet Dhuafa Waspada menyalurkan bantuan ke keluarga di rumah duka yang berada di Jalan Pelita V, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (16/8).

Nur (kakak mendiang Darwin) ketika tim Dompet Dhuafa sedikit bercerita bahwa mendiang adiknya itulah yang menyiapkan makanan untuknya. “Dia memang yang kasih makanan,” ujar Nur.

Mendiang Darwin semasa hidupnya masih lajang (belum menikah) menjadi tulang punggung untuk merawat kakaknya. Sejak Dawrin meninggal, Nur tinggal seorang diri di rumah itu. 

Dari keterangan Manager Program Dompet Dhuafa Waspada Halimah Tusa’dyah saat menyalurkan bantuan, ia juga menghubungi saudara mendiang Darwin.

“Alhamdulillah sudah disalurkan bantuan paket sembako dan buah untuk Ibu Nur, kakak kandung mendiang Darwin sembari juga menghubungi pihak keluarganya yang lain yang berada di luar kota dengan bantuan tetangganya,” kata Halimah.

Lebih lanjut, kata Halimah, saat berkomunikasi dengan Nur ada beberapa pertanyaan yang nyambung dan ada beberapa yang tidak. “Buk Nur tidak bisa menyiapkan kebutuhan makannya sendiri, sehingga dibantu oleh tetangganya ibu Santi,” katanya pula.

Halimah berharap bantuan yang disalurkan itu bisa bermanfaat untuk kebutuhan ibu Nur selepas ditinggal sang adik yang mencari nafkah.

“Mudah-mudahan bantuannya ini bisa bermanfaat dan ibu Nur bisa tinggal dan dirawat dengan keluarga lain yang mungkin sebelumnya bersama mendiang Darwin,” ujarnya lagi.

Meski ibu Nur menolak untuk pindah, kabar terbaru anak ibu Nur yang berada di luar kota akan mengunjunginya senin depan dan bermaksud mengajak ibu Nur untuk ikut bersamanya.

Di lokasi berbeda, Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada turut memberikan penjelasan terkait bantuan yang disalurkan. “Setelah kami mendapat informasi dari media, saya langsung meminta tim untuk melakukan asesment dan mencari alamatnya. Kemudian kami turunkan Manager Program Dompet Dhuafa Waspada untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako sembari mengecek kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarga,” katanya.

Sulaiman pun juga merasa terpukul atas berpulangnya mendiang dikarenakan kondisi kelaparan. 

“Kami juga merasa terpukul mendengar kejadian bahwa saudara kita meninggal karena kelaparan. Sehingga setelah banyak diskusi dengan keluarganya ternyata sebelum meninggal, ia juga baru selesai sakit dan baru selesai opname,” ujarnya.

Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa Waspada akan terus memantau kebutuhan keluarga untuk membantu meringankan beban, terlebih kakak mendiang Darwin yang alami gangguan jiwa yang selama ini dinafkahinya.

Tentang Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 31 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Kemenag sambut hangat audiensi Forum Zakat tingkatkan harmonisasi zakat nasional
Baca juga: Nonton film Pulau Plastik, ubah pola hidup penggunaan plastik