Bandarlampung (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof I Nyoman Pugeg Aryantha memaparkan sejumlah inovasi teknologi yang merupakan karya mahasiswa hingga dosen kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
"Banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswa kami, khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan," kata I Nyoman Pugeg Aryantha dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Rabu.
Dia menyebutkan inovasi yang dibuat oleh Itera antara lain ambulans drone, tujuh kacamata, dan tongkat khusus tunanetra, teknologi monitor aliran infus, detektor stres, boneka terapi speech delay, patch asam urat, hingga biskuit anti-stunting.
"Selain itu Itera juga memiliki program riset Ketahanan Sehat berbasis mirkobioma dan terkait riset immunoglobulin yang diharapkan mendapat dukungan Kemenkes RI," katanya.
Baca juga: Anugerah humas Itera 2023, Sarana Kreatif Membangun Citra Positif Kampus
Program tersebut mengarah pada penguatan ketahanan kesehatan masyarakat secara luas, yang dilakukan dengan memanfaatkan mikrobioma dalam tubuh manusia, untuk memberikan kekebalan dari penyakit. Program tersebut nantinya dikuatkan melalui riset yang melibatkan Itera dan perguruan tinggi lain hingga para ahli.
“Melalui program riset ini, tentunya Kemenkes diharapkan mendukung, baik secara infrastruktur seperti laboratorium, hingga penguatan SDM, yang akhirnya menjadi kontribusi Kemenkes untuk kampus, dan hasil riset akan bermanfaat untuk bangsa Indonesia,” ujarnya.
Rektor Itera itu juga menyampaikan program riset lainnya, yaitu immunoglobulin sebagai antisipasi permasalahan potensi wabah pada masa depan.
"Dengan immunoglobulin, diharapkan pendekatan pemerintah dalam menghadapi pandemi bukanlah vaksinasi, melainkan pemanfaatan antibodi yang telah dihasilkan melalui proses riset dan pemanfaatan teknologi," katanya.
Baca juga: Itera bertekad hadir mendukung pembangunan daerah Lampung
Menkes Gunadi Sadikin pun mengapresiasi beragam inovasi teknologi yang telah dihasilkan Itera, dan menyambut baik gagasan program riset kesehatan yang dipaparkan Rektor.
"Saya menilai, meski perguruan tinggi baru, Itera sudah memiliki program studi yang sesuai dengan harapan pemerintah yang mengarah pada kebutuhan masa depan. Dalam beberapa diskusi, kami menginginkan kampus tidak terikat dengan prodi-prodi masa lalu, tetapi prodinya harus prodi masa depan,” kata Menkes.
Menkes pun berharap perguruan tinggi dapat berkontribusi melahirkan teknologi-teknologi baru di bidang kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Prodi Fisika Itera jajaki kerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir BRIN
"Perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang semakin pesat. Teknologi tidak selalu mesin atau alat, bisa juga dengan pengembangan bioteknologi," kata Menkes.
Menkes pun mengatakan siap mendayagunakan sumber daya peneliti di perguruan tinggi, termasuk yang dimiliki Itera, untuk mendukung program kesehatan nasional yang dijalankan Kemenkes.
"Kami siap memberikan dukungan riset kepada dosen, dukungan pengembangan laboratorium kesehatan, hingga pemberian beasiswa," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Paparkan inovasi kesehatan, Rektor Itera minta dukungan Kemenkes