Bank Permata akan pertimbangkan tutup akun rekening saldo Rp0

id PT Bank Permata Tbk, Bank Permata,PermataBank,BNLI,bank,perbankan,permata

Bank Permata akan pertimbangkan tutup akun rekening saldo Rp0

Presiden Direktur PT Bank Permata Tbk (BNLI) Meliza Musa Rusli di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa. (Antara/ Muhammad Heriyanto)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Permata Tbk (BNLI) Meliza Musa Rusli mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan tindakan terhadap akun rekening kosong (saldo Rp0) seperti yang dilakukan oleh perbankan nasional lainnya.

"Kita ada policy kebijakan ke arah sana juga,” ujar Meliza saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan tindakan terhadap akun rekening yang terindikasi mencurigakan, sebagai salah satu upaya mendukung tujuan dari regulator untuk mengurangi penyelewengan rekening bank.

"Kami mendukung dari tujuan dari regulator untuk bisa mengurangi adanya fraud, mengurangi pencucian uang, jadi rekening yang kami anggap mencurigakan itu segera kami melakukan tindakan,” ujar Meliza.

Ia mengatakan, apabila terdapat rekening kosong dalam jangka waktu yang lama, pihaknya akan menghubungi nasabah tersebut.

"Kalau misalnya ada akun yang kosong lama kita berusaha menghubungi nasabahnya, pasti memang harus ada tindakan yang dilakukan dari regulasi,” kata dia.

Bank Permata telah menyalurkan pinjaman senilai Rp137,39 triliun pada semester I- 2023, yang terdiri dari kredit senilai Rp117 triliun dan pembiayaan syariah senilai Rp20,39 triliun.

Dari sisi pendanaan, perseroan mencatatkan total simpanan nasabah Rp185,4 triliun, atau naik 8 persen (yoy), yang disebabkan oleh simpanan dana murah atau Current Accounts Savings Accounts (CASA) yang naik 4 persen (yoy) menjadi Rp104,6 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp100,8 triliun, dengan kontribusi pertumbuhan giro sebesar 5 persen dan tabungan sebesar 2 persen.

Dari rasio keuangan, Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan menguat dari 32,96 persen pada semester I- 2022 menjadi 38,96 persen pada akhir semester I- 2023.

Adapun, Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perseroan membaik, dengan NPL gross tercatat 2,89 persen dari 3,11 persen, sedangkan NPL net dari 0,48 persen menjadi 0,32 persen pada semester I-2023.