Tiga jenis hama serang tanaman padi di Kota Metro, Lampung

id Hamapadi,hama pertanian metro,pertanian metro

Tiga jenis hama serang tanaman padi di Kota Metro, Lampung

Kepala DKP3 Metro Heri Wiratno. ANTARA/Hendra Kurniawan

Hama yang ada saat ini itu tikus, wereng, dan penggerek batang, itu yang ditemukan di Metro.
Metro (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Lampung menyebut ada tiga jenis hama yang menyerang tanaman padi di areal persawahan wilayah setempat. Ketiga hama tersebut, yaitu tikus, wereng, dan penggerek batang.

"Hama yang ada saat ini itu tikus, wereng, dan penggerek batang, itu yang ditemukan di Metro," kata Kepala DKP3 Metro Heri Wiratno, di Metro, Rabu.

Dia menyatakan, hama wereng itu merupakan migrasi dari wilayah sekitar Metro, seperti Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur.

"Memang di Metro itu yang menetas itu G1 dari wereng cokelat. Itu hasil dari penerbangan wereng dari beberapa daerah yang sudah panen, eperti Lampung Timur dan Lampung Tengah," katanya pula.

Ke depan, pihaknya mengaku akan melakukan upaya dalam mengentaskan hama yang menyerang tanaman padi di Metro.

"Dan saat ini upayanya sudah dilakukan untuk menanggulangi itu semua. Upaya yang dilakukan khususnya ke depan dengan pengamatan dan budi daya tanaman sehat serta pengendalian sesuai anjuran," katanya lagi.

Menurut dia, terdapat aturan dalam mengendalikan populasi hama khususnya wereng cokelat. Untuk wereng cokelat itu populasinya bisa dikendalikan apabila sudah ada di atas 10 ekor atau umur padi di atas 40 hari.

"Itu sudah ada standar operasionalnya untuk pengendalian," katanya lagi.

Pihaknya juga telah menurunkan penyuluh pertanian untuk memberikan arahan terkait pengendalian hama tanaman pertanian di Metro.

"Itu sudah dilakukan penyuluh pertanian kepada petani dengan menggunakan racun yang tidak membahayakan lingkungan. Tapi populasinya masih di bawah 20 persen, tapi masih bisa teratasi," ujarnya pula.

Ia menegaskan, ancaman hama tersebut menegaskan hal itu tidak mempengaruhi hasil produksi gabah di Bumi Sai Wawai.

"Memang padinya ada sebagian yang rusak, tapi masih di bawah ambang jadi masih bisa diselamatkan. Jadi tidak mengganggu hasil panen, kalau keseluruhan produksi untuk hasil panen pemerintah ya tidaklah," ujarnya pula.
Baca juga: DKP3 Kota Metro pastikan pasokan pupuk untuk MT I aman
Baca juga: Metro pasok 50 ton porang ke Pulau Jawa