Bandarlampung (ANTARA) - Seorang konsultan proyek, Leo alias Dimas alias Hendri Lesmana diduga telah melakukan penipuan terhadap paket pekerjaan jasa konsultasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Riau.
Kabar dugaan penipuan proyek yang dilakukan oleh Hendri Lesmana bersama rekannya berinisial AJB tersebut diungkapkan oleh Abdurrachman Adha warga Bandarlampung, yang merupakan seorang rekanan sekaligus korban penipuan pada pengadaan proyek tersebut.
AJB sendiri merupakan seorang tokoh sekaligus politisi daerah yang berpengaruh pada pengadaan pengerjaan proyek tersebut.
"Saya telah ditipu oleh Hendri Lesmana selaku konsultan pada proyek pengerjaan RSUD di Riau," katanya di Bandarlampung, Selasa.
Ia menjelaskan penipuan yang dialaminya tersebut berawal saat dirinya ditawari proyek pengerjaan rumah sakit oleh Hendri Lesmana. Usai menjalani komunikasi, kemudian dirinya kembali dikenalkan dengan AJB.
Namun, hingga saat ini dirinya belum juga menerima realisasi proyek pengerjaan rumah sakit yang telah dijanjikan oleh Hendri Lesmana dan AJB.
"Saya sudah rugi uang sebesar Rp150 juta yang saya kirimkan kepada AJB. Selain kerugian itu, saya juga mengalami kerugian akomodasi selama janji yang disanggupi oleh pihak yang menawarkan proyek tersebut. Kenapa saya merasa telah ditipu karena faktanya hingga tiba saat waktunya sesuai dengan perjanjian, proyek pengerjaan rumah sakit tersebut tidak juga kunjung terealisasi," kata dia.
Dalam pengadaan proyek tersebut, menurut dia, Hendri Lesmana bersama AJB berperan sebagai orang yang sanggup meloloskan pengadaan proyek tersebut.
Oleh karena itu, terkait perkara dugaan penipuan tersebut, Rachman akan melapor ke kantor polisi Mapolda Riau.
"Hendri Lesmana dan AJB secara tegas meyakinkan saya dan mungkin ada korban-korban lainnya bahwa mereka bisa meloloskan proyek 100 persen. Bahkan kata mereka, jika proyek tidak lolos maka uang kembali. Itu mereka katakan kepada saya melalui pesan WhatsApp saat meminta biaya Rp150 juta kepada saya," katanya.
"Saya miliki semua bukti percakapan antara saya dengan mereka. Saya juga ada bukti transfer uang untuk pengerjaan proyek tersebut. Semua sudah saya siapkan sebagai alat bukti untuk saya melapor ke kantor polisi," katanya lagi.
Sementara itu, Hendri Lesmana selaku konsultan pengadaan proyek yang diduga telah melakukan penipuan tersebut saat dihubungi untuk dikonfirmasi belum memberikan respon. Selain melalui panggilan, sempat juga dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp beberapa kali, tetapi belum juga ada tanggapan.