Jakarta (ANTARA) - PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), selaku afiliasi PGN Subholding Gas Pertamina, siap mengeksplorasi potensi minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja Sangkar, yang berlokasi di lautan dan daratan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya dan SKK Migas telah menandatangani kontrak bagi hasil WK Sangkar yang merupakan hasil lelang penawaran langsung tahap II tahun 2022.
Penandatanganan kontrak, yang turut disaksikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji tersebut berlangsung di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
WK Sangkar diperkirakan memiliki sumber daya minyak sebesar 130 juta barel (MMBO) dan gas 300 miliar kaki kubik (BCF), sehingga diharapkan dapat menambah portofolio PGN Saka dan juga negara.
PGN Saka melalui PT Saka Eksplorasi Timur, akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi migas di WK Sangkar dengan area seluas 8.122,58 kilometer persegi.
Total investasi komitmen pasti selama tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar tiga juta dolar AS yang meliputi kegiatan studi G&G dan akuisisi data seismik 3D seluas 150 kilometer persegi.
"Pemerintah Indonesia terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas, sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi," ujar Tutuka.
Lokasi prospek dan lead yang terdapat di area Offshore WK Sangkar berdekatan dengan area prospek WK Pangkah yang saat ini dioperasikan 100 persen oleh PGN Saka.
Proses akuisisi WK Sangkar didapat melalui mekanisme penawaran langsung yang dimulai dengan evaluasi joint study agreement (JSA) antara PGN Saka dan pemerintah.
Kemudian, PGN Saka mengikuti lelang penawaran langsung WK Migas sebelum akhirnya di-award ke PT Saka Eksplorasi Timur pada 22 Februari 2023.
"SKK Migas siap untuk mendukung upaya-upaya KKKS dalam mengelola wilayah kerja dan mempercepat proses eksplorasi," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Avep menambahkan WK Sangkar diharapkan dapat terintegrasi dengan fasilitas PGN Saka saat ini yaitu WK Pangkah dan WK Muriah, yang juga melanjutkan kinerja positif setelah mencatat pencapaian produksi 109 persen sepanjang 2022.
Selain upaya penambahan eksplorasi, salah satu pendukung operasional PGN Saka saat ini adalah optimalisasi drilling Pertamina smooth fluid sebagai bentuk nyata antara Subholding Pertamina.
Smooth fluid digunakan sebagai bahan dasar lumpur pengeboran oil based mud untuk pengeboran pengembangan Lapangan Sidayu, WK Pangkah.
Produk smooth fluid merupakan produksi dalam negeri yang terbukti kualitasnya, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aplikasi pengeboran.
"Penambahan aset eksplorasi juga kami harapkan dapat memberikan hasil yang positif untuk pemenuhan energi di Indonesia dan pencapaian target lifting pemerintah. Di sisi lain, kami senantiasa memperhatikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar wilayah operasi," kata Direktur PT Saka Eksplorasi Timur Heri Suryanto.
Berita Terkait
Auditor: Keberadaan SPKLU di Lampung bantu pengguna mobil listrik selama Lebaran
Senin, 15 April 2024 15:06 Wib
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
Menteri ESDM apresiasi upaya PLN jaga pasokan listrik selama Ramadhan 1445 H
Jumat, 5 April 2024 10:45 Wib
Kenapa Menteri ESDM pindah kantor sementara
Selasa, 30 Januari 2024 21:49 Wib
Kemen ESDM perpanjang pendaftaran beli LPG 3 kg gunakan KTP hingga 31 Mei 2024
Selasa, 16 Januari 2024 17:58 Wib
Kementerian ESDM catat produksi batu bara Indonesia selama 2023 capai 775 juta ton
Senin, 15 Januari 2024 20:57 Wib
BPS: Nilai ekspor Sumsel pada Nopember 2023 capai 464,65 juta dolar AS
Kamis, 4 Januari 2024 6:49 Wib
7.000 keluarga di Sumsel ditargetkan dapat sambungan listrik gratis
Jumat, 22 Desember 2023 5:51 Wib