Bandarlampung (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Demokrat Midi Iswanto meminta Bea Cukai Lampung meningkatkan sosialisasi pencegahan beredarnya barang ilegal ke masyarakat yang bisa merugikan negara.
"Sudah banyak pencapaian kinerja positif Bea Cukai Lampung. Terbukti banyaknya pemusnahan hasil sitaan dalam jumlah besar beberapa kali dilakukan. Saya mengapresiasi Bea Cukai yang sudah turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Lampung, saya juga berharap agar Bea Cukai selain melakukan tindakan, juga memaksimalkan melakukan pencegahan agar tidak tumbuh peredaran barang ilegal yang merugikan keuangan negara," ujar Midi, di Bandarlampung, Senin.
Anggota Komisi IV DPRD itu mengatakan dengan peredaran barang ilegal, maka pajak cukai tidak terbayar.
Menurutnya, Bea Cukai Lampung juga harus melakukan tindakan pencegahan (preventif), salah satunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, membuat pamflet, baner, dan baliho.
Selain itu, juga harus didorong dengan postur anggaran yang cukup. Anggaran pencegahan harus dinaikkan dan didongkrak, sehingga harus bisa bekerjasama dengan Pemprov Lampung.
"Meski sifatnya lembaga vertikal, maka tetap harus meningkatkan kerja sama dengan Pemprov Lampung karena dengan adanya pendapatan negara otomatis akan ikut meningkatkan nilai tambah bagi daerah. Dan saya yakin Pemprov Lampung juga akan menyambut baik jika ini bekerjasama dalam tindakan pencegahan dengan membuat sosialisasi seperti pamflet, baliho, dan lainnya," ujarnya pula.
Pada sisi lain, Midi menyatakan Bea Cukai Lampung merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara terbesar dari Lampung di sektor ekspor impor.
"Beberapa tahun lalu seperti sebelum pandemi COVID-19, Bea Cukai seperti pada 2015 telah menyelamatkan kerugian negara, bahkan sampai triliunan rupiah. Dan ini memberikan pemasukan bagi negara di sektor ekspor-impor," katanya lagi.
Artinya, ia menjelaskan, kontribusi Bea Cukai ini tidak kecil bagi negara. "Saya sebagai anggota DPRD punya tanggung jawab yang sama terhadap masyarakat bahwa masyarakat harus diberikan sosialisasi dan tindakan preventif jangan langsung ditindak. Jangan fokus pada penindakan saja," katanya pula.
Midi Iswanto yang juga ayah dari Bramantyo Kresna bertugas di Kantor Bea Cukai Lampung juga cukup berpengalaman di bagian penindakan mengingat menempati posisi itu selama lima tahun di Bea Cukai Tanjung Balai.
Baca juga: Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pimpin langsung pemusnahan barang ilegal
Baca juga: Bea Cukai Bandarlampung musnahkan barang sitaan milik negara senilai Rp32,4 miliar
Anggota DPRD Lampung minta Bea Cukai tingkatkan sosialisasi cegah barang ilegal
Sudah banyak pencapaian kinerja positif Bea Cukai Lampung.