Bandar Lampung gencarkan G1R1J untuk cegah DBD

id DBD Bandar Lampung,pemberantasan sarang nyamuk,pencegahan DBD

Bandar Lampung gencarkan G1R1J untuk cegah DBD

Arsip Foto. Juru pemantau jentik atau jumantik memeriksa bak kamar mandi untuk memastikan jentik nyamuk perantara penularan demam berdarah dengue tidak tumbuh di tempat penampungan air. (ANTARA/Dewa Wiguna.)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung di Provinsi Lampung menggencarkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau G1R1J untuk mencegah penularan demam berdarah dengue.

"Untuk mencegah adanya peningkatan kasus DBD (demam berdarah dengue) seperti pada bulan Oktober, kami sedang menggencarkan G1R1J," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Mega Putri di Bandar Lampung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa puskesmas dan kader kesehatan menggencarkan G1R1J, yang melibatkan seluruh anggota keluarga untuk memastikan jentik nyamuk tidak tumbuh di tempat-tempat penampungan air dalam upaya mencegah perkembangbiakan nyamuk perantara penularan virus dengue, penyebab DBD.

Dinas Kesehatan Bandar Lampung mencatat angka kasus DBD di wilayahnya pada Oktober 2022 mencapai 83 kasus, meningkat dibandingkan angka kasus pada September 2022 yang tercatat sebanyak 59 kasus.

Menurut Desti, jumlah akumulatif kasus DBD di Bandar Lampung sejak Januari sampai Oktober 2022 total 1.337 kasus dengan angka kasus paling banyak pada Januari dengan 217 kasus.

Sesudah itu, angka kasus DBD di Bandar Lampung tidak sampai 200 dalam sebulan. Perinciannya, ada 177 kasus pada Februari, 158 kasus pada Maret, 126 kasus pada April, 126 kasus pada Mei, 131 kasus pada Juni, 101 kasus pada Agustus, 59 pada September, dan 83 kasus pada Oktober.

"Sedangkan untuk November kami masih melakukan pendataan," kata Desti.

Di samping menggencarkan G1R1J, Dinas Kesehatan melakukan pengasapan menggunakan insektisida di daerah-daerah dengan kasus penularan DBD.

"Fogging (pengasapan) ini ada fogging kasus dan massal di 126 kelurahan. Fogging kasus dilakukan berdasarkan laporan masyarakat," kata Desti.

Dinas Kesehatan juga menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan penularan DBD.

"Kami juga melakukan penyuluhan kesehatan tentang kewaspadaan dan upaya pencegahan DBD. Kemudian Masyarakat juga diberikan edukasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendirian," kata Desti.