Lebak (ANTARA) - Lima warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak sepekan terakhir digigit ular berbisa yang satu di antaranya meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan perawatan medis.
"Kami menerima laporan dari Pak RT Ardi di permukiman Badui menginformasikan warganya yang digigit ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan itu," kata Koordinator Relawan Sahabat Indonesia Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Minggu.
Masyarakat Badui yang dilaporkan menjadi korban gigitan ular berbisa yang sejak sepekan terakhir ini pasien kelima dan satu di antaranya meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.
Selain itu juga satu orang lainnya akan dilakukan amputasi sehubungan kondisi kaki sudah membusuk setelah dibawa ke tenaga medis tersebut.
"Saya kira berbahaya jika korban gigitan ular tidak cepat ditangani medis bisa mengakibatkan kematian," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dirinya sangat miris sekali melihat tiga unit puskesmas di perbatasan kawasan pemukiman Badui yakni Puskesmas Cirinten, Puskesmas Bojongmanik dan Puskesmas Cisimeut stok obat anti bisa ular kosong.
Sementara pasien warga Badui korban gigitan ular berbisa mau dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung tidak punya BPJS Mandiri maupun BPJS PBI bantuan pemerintah.
Karena itu, dirinya terpaksa semalam memutuskan sewa mobil losbak (pick up) untuk dilarikan ke RSUD Banten karena menerima pasien surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima warga Badui digigit ular berbisa satu di antaranya meninggal