Wisatawan padati permukiman masyarakat Badui buru buah durian

id Lebak,durian badui

Wisatawan padati permukiman masyarakat Badui buru buah durian

Wisatawan menikmati buah durian di kawasan permukiman Badui di Kabupaten Lebak, Banten dengan harga rata-rata Rp30 ribu per buah, Minggu (19/11/2023). ANTARA/Mansyur

Lebak (ANTARA) -
Wisatawan memadati permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk berburu buah durian sambil menikmati panorama alam di daerah ini.
 
"Kami datang ke sini bersama rombongan kerja untuk memburu buah durian Badui," kata Chandra, wisatawan warga Depok, Jawa Barat, Minggu.

Buah durian di kawasan permukiman masyarakat Badui melimpah, menyusul tibanya musim panen sehingga mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, dirinya dan teman-teman kerja sambil liburan akhir pekan di kawasan permukiman Badui, selain menikmati panorama alam yang hijau juga berburu buah durian.

"Kami bersama 10 teman kerja, mereka membeli buah durian masing-masing Rp400 ribu untuk oleh-oleh," katanya menjelaskan.

Begitu pula Herman, wisatawan dari Kota Bogor mengaku dirinya ke sini dengan komunitas pecinta sepeda motor gede memburu buah durian di kawasan permukiman masyarakat Badui. Sebab, durian Badui lebih dikenal dengan rasa manis, beraroma khas, legit, dan buahnya tebal.

"Kami merasa menikmati buah durian Badui, karena kualitasnya juga harganya relatif terjangkau dengan kisaran Rp30 ribu sampai Rp80 ribu per buah," katanya menjelaskan.

Jamal, seorang pedagang buah durian di kawasan permukiman Badui mengatakan dirinya pada akhir pekan ini bisa menjual durian sebanyak 500 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu, sehingga diakumulasikan dapat menghasilkan pendapatan Rp15 juta.

"Kami merasa terbantu dengan musim durian, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga," kata Jamal.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini di kawasan permukiman Badui memasuki musim panen buah durian.

Bahkan, pada akhir pekan itu ramai para wisatawan memadati balai-balai rumah warga Badui yang menjual buah durian.

Pada musim buah durian tentu hampir semua rumah di permukiman Badui berdagang durian, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Diperkirakan pada akhir pekan itu bisa menghabiskan buah durian di permukiman Badui sekitar 4.000 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu dipastikan bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp120 juta.

Mereka wisatawan yang memburu buah durian itu dari berbagai daerah mulai wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Selain itu, buah durian Badui dipasok oleh penampung ke Jakarta, Bogor, Bandung, dan Indramayu.

"Kami memperkirakan musim buah durian dipastikan sampai Januari 2024 dan bisa menggulirkan perputaran uang hingga miliaran rupiah," katanya pula.