10.409 warga di Pulau Malan Katingan terdampak banjir

id banjir katingan,pulau malan,kalteng

10.409 warga di Pulau Malan Katingan terdampak banjir

Rombongan Camat Pulau Malan menembus banjir mengantarkan bantuan untuk warga transmigrasi SP1 dan SP 2 di Buntut Bali, Sabtu (4/9/2021). ANTARA/HO-Paulus H Viktor

Kasongan, Kalteng (ANTARA) - Camat Pulau Malan Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Paulus H Viktor menyebutkan sedikitnya 10.409 warga terdampak banjir dan sebanyak 2.418 bangunan terendam air di daerahnya.

"Jumlah tersebut tersebar di 14 desa yang ada di Kecamatan Pulau Malan. Ini merupakan data pada Ahad ini," kata Paulus di Buntut Bali, Ahad.

Jumlah 10.409 jiwa korban banjir itu terdiri dari 2.666 kepala keluarga.Terbanyak di Desa Dahian Tunggal yakni 1.956 jiwa dan Desa Buntut Bali 1.925 jiwa.

Sementara itu 2.418 bangunan yang terendam terdiri dari 2.302 rumah warga, 27 tempat ibadah, 30 gedung sekolah. Selain itu, 18 perkantoran, 25 fasilitas kesehatan, 16 pos PPKM.

Data tersebut tidak termasuk jalan desa, jembatan dan gorong-gorong yang juga tidak luput dari banjir yang melanda cukup parah ini.

"Luapan banjir kiriman sampai di wilayah kami ini mengalir luar biasa, termasuk di halaman kantor kecamatan yang tidak pernah banjir, ini pun ikut banjir dan saat ini sudah setinggi lutut orang dewasa," kata Paulus.

Diperkirakan ketinggian banjir akan bertambah karena mulai Sabtu subuh di daerah tersebut masih diguyur hujan. Akibat banjir itu aktivitas masyarakat lumpuh.

Paulus mengaku mulai siang sampai sore kemarin dirinya bersama pejabat pemangku kepentingan terkait telah mendistribusikan bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir dan akses yang terisolir di daerah transmigrasi SP 1 dan SP 2 yang berada di Desa Buntut Bali.

Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap kemungkinan banjir semakin parah. Keselamatan harus menjadi prioritas bersama agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap warga akibat musibah banjir ini.

"Kemudian dilanjutkan ke Desa Tewang Derayu untuk memantau rumah warga yang terendam banjir," demikian Paulus.*