Liga Europa, Villarreal ke final usai jaga agregat 2-1 dengan Arsenal

id liga europa,villarreal,arsenal,unai emery,geronimo rulli

Liga Europa, Villarreal ke final usai jaga agregat 2-1 dengan Arsenal

Kiper Villarreal Geronimo Rulli (bawah) mengamankan bola tembakan kapten Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang dalam leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion Emirates, London, Inggris, Kamis (6/5/2021) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Hannah McKay)

Jakarta (ANTARA) - Villarreal melewati Arsenal ke final Liga Europa seusai menjaga keunggulan agregat 2-1 dalam babak semifinal.

Bertandang ke Stadion Emirates, London, Inggris, Kamis waktu setempat (Jumat WIB), Villarreal berhasil menahan imbang Arsenal dengan skor 0-0.

Dengan demikian, Unai Emery berhasil mengantarkan Villarreal tampil di final kompetisi Eropa pertama mereka sepanjang sejarah, berbekal kemenangan 2-1 di leg pertama, demikian catatan laman resmi UEFA.

Arsenal, bekas klub Emery, berakhir hanya menjadi batu pijakan bagi pelatih yang punya rekam jejak paling mentereng di Liga Europa berupa juara tiga musim beruntun pada 2014-2016 bersama Sevilla.

Villarreal akan menghadapi Manchester United, yang lolos dengan kemenangan agregat 8-5 atas AS Roma, dalam partai final di Stadion Energa, Gdansk, Polandia, pada 26 Mei nanti.

Kendati punya keunggulan agregat sementara 2-1, Villarreal tampil agresif sejak awal laga dan langsung memaksa kiper Bernd Leno melakukan penyelamatan pada menit keempat demi mementahkan tembakan Samul Chukwueze.

Pada menit ke-23, Villarreal memperoleh peluang situasi bola mati bagus tak jauh dari kotak penalti. Sayang Dani Parejo yang biasanya bisa memanfaatkan situasi semacam itu malah mengirimkan eksekusi tendangan bebas yang masih melambung di atas mistar gawang.

Tiga menit berselang, Arsenal akhirnya bisa menciptakan serangan berbahaya pertama mereka ketika kapten Pierre-Emerick Aubameyang menyambar bola liar sapuan Alfonso Pedraza, sayang tembakan volinya hanya menyerempet tiang gawang.

Pada menit ke-30, Villarreal sedikit mendapat kerugian ketika Chukwueze ditarik keluar digantikan Yeremi Pino, setelah hampir dua menit terkapar tampak mengerang kesakitan di tengah lapangan.

Pada menit ke-39, Aubameyang kembali melepaskan tembakan tepat sasaran, tetapi bola masih bisa dihentikan oleh kiper Geronimo Rulli.

Memasuki babak kedua Arsenal berusaha tampil lebih agresif sayang umpan cerdik Kieran Tierney yang berusaha diselesaikan Nicolas Pepe masih melenceng dari sasaran.

Pada menit ke-53 giliran Villarreal yang beroleh peluang, sayang tembakan akhir Gerard Moreno masih terlalu lemah dan dekat dengan jangkauan Leno.

Arsenal terus berusaha membongkar pertahanan Villarreal dan pada menit ke-71 mendapat tendangan bebas yang dikirimkan Bukayo Saka ke dalam kotak penalti, sayang sundulan Rob Holding masih melambung di atas mistar gawang.

Pada menit ke-79, tiang gawang kembali menggagalkan peluang Aubameyang yang berusaha membawa Arsenal memimpin. Kali ini ia berusaha mengakhiri situasi serangan balik dengan menyambut umpan silang Hector Bellerin, tetapi bola sundulannya membentur tiang gawang sebelum disapu oleh Raul Albiol.

Itu jadi aksi terakhir Aubameyang di laga kali ini, sebab Mikel Arteta memutuskan mengirim masuk Alexandre Lacazette demi mencari tenaga segar di lini depan The Gunners. Berbarengan dengan itu, Willian juga masuk menggantikan Tierney.

Sayangnya strategi Arteta, yang belakangan mengirim penyerang Edward Nketiah menggantikan Bellerin, tak membuahkan hasil dan skor 0-0 bertahan hingga peluit bubaran terdengar.

Sementara Villarreal mencapai final kompetisi Eropa pertama mereka sepanjang sejarah, Arsenal kini terancam tidak main di Eropa untuk pertama kali setelah 25 tahun, sebab posisi mereka di klasemen Liga Inggris juga kurang meyakinkan.