Direktur Yayasan Badak Indonesia Widodo S Ramono meninggal dunia

id Direktur yayasan badak indonesia meninggal, Direktur YABI,Widodo S Ramono, Balai TNWK, Way Kambas, Badak Sumatera

Direktur Yayasan Badak Indonesia Widodo S Ramono meninggal dunia

Direktur Eksekutif YABI Widodo S Ramono menanam tanaman pakan badak sumatera di TNWK, Lampung Timur. Foto Arsip Antara/Muklasin.

Lampung Timur (ANTARA) - Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI) Widodo Sukmohadi Ramono meninggal dunia di Rumah Sakit Bogor Senior, Jawa Barat, Kamis (24/12/20) .

Jenazah Direktur Eksekutif YABI Widood Sukmohadi Ramono dimakamkan di pemakaman Giritama Bogor, Jumat (25/12) pagi. 

Widodo Sukmohadi Ramono selama ini dikenal sangat aktif  terhadap konservasi satwa Badak Sumatera yang ada di Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Humas Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Sukatmoko, di Lampung Timur, Jumat (25/12) mengatakan Balai TNWK berduka atas meninggalnya Direktur Eksekutif YABI.

"Bela TNWK menyampaikan bela sungkawa, kami sangat kehilangan" kata Sukatmoko. 

Sukatmoko mengatakan kontribusi almarhum Widodo Sukmohadi Ramono sangat besar pada bidang konservasi di TNWK. 

Menurut Sukatmoko, Widodo adalah penggagas berdirinya Pusat Latihan Gajah (PLG)  di TNWK yang kemudian PLG didirikan tahun 1985.

"Kontribusi beliau sangat besar, beliau adalah tokoh konservasi. Sewaktu beliau masih kepala BKSDA Lampung beliau menjadikan Pusat Latihan Gajah di Way Kambas. Pusat Latihan Gajah adalah gagasan beliau," katanya.
 
Kontribusi besar laiinya, Widodo S Ramono semasa menjabat Direktur  YABI,  menggagas Suaka Rhino Sumatera (SRS) atau pusat penangkaran badak sumatera di TNWK.

"SRS juga gagasan beliau, yang mengelola SRS selama ini kan YABI. Termasuk gagagsan perluasan lahan SRS yang diresmikan beberpa waktu lalu, " sebutnya. 

Kemudian pada tahun 2020, menggagas  kegiatan rencana aksi darurat  penyelamatan badak sumatera.


baca juga: Kerja keras Indonesia menyelamatkan badak diapresiasi lembaga dunia

Baca: ANTARA dan media massa lainnya diharap kampanyekan penyelamatan badak sumatera