Lampung Timur (ANTARA) - Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu dan Lampung Donal Hutasoit menyatakan pihaknya segera menindaklanjuti munculnya buaya di alur sungai Kota Agung Desa Kebon Damar, Kecamatan Mataram Baru dan alur Way Penet, Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.
"Iya nanti ditindaklanjuti oleh seksi BKSDA di Lampung, apakah bisa dievakuasi atau seperti apa," katanya saat dihubungi, Senin (26/10).
Menurut dia, pihaknya akan mempelajari dahulu kasus munculnya buaya di alur sungai itu sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
Donal minta masyarakat berhati-hati ketika berada di sekitar sungai.
"Kita akan pelajari dulu, jika sungai itu habitat buaya, masyarakat harus hati-hati, karena kita harus hati-hati mengambil kebijakan," jelas dia.
Sebelumnya diwartakan, dalam beberapa hari ini, seekor buaya berukuran besar muncul di alur sungai Kota Agung, Desa Kebon Damar, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.
Baca: Buaya muncul di Sungai Kota Agung Lampung Timur
Buaya juga muncul di alur sungai Desa Braja Emas Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur.
Buaya itu pun menjadi objek tontonan masyarakat.
Pihak kepolisian sudah mengimbau masyarakat berhati-hati dan tidak mendekati agar tidak menjadi sasaran serangan buaya
Pada Minggu (25/10) malam, seekor buaya muncul di alur sungai Way Penet, Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.
Baca juga : Buaya muncul di Way Penet pada malam hari, jadi tontonan warga
Buaya itu muncul di tepi sungai, di sela-sela kapal nelayan dan menjadi tontonan nelayan.
Tiga tempat munculnya buaya yang disebutkan di atas, masih satu alur sungai yang bermubermuara di Way Penet.
Warga berharap pihak terkait segera mengevakuasi buaya itu, karena alur sungai tersebut merupakan tempat aktivitas warga.
Dan selama ini di alur sungai tersebut belum pernah terjadi muncul buaya sehingga mereka khawatir bisa menjadi korban serangan buaya.