Bupati Tabanan buka kembali Tanah Lot-Pura Ulundanu, tutup sejak 22 Maret

id Pemkab Tabanan, tanah lot, normal baru, pura ulundanu,Protokol kesehatan, COVID-19, pariwisata

Bupati Tabanan buka kembali Tanah Lot-Pura Ulundanu, tutup sejak 22 Maret

Sejumlah warga dengan alat pelindung dan masker di wajahnya berjalan di pinggir danau saat turut berkunjung pada pembukaan objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, Senin (20/7/2020). Pemerintah Kabupaten Tabanan resmi membuka lima objek wisata yang telah memiliki sertifikat Adaptasi Kebiasaan Baru dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yaitu Tanah Lot, Jatiluwih, Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Bedugul dan The Blooms Garden. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

Jadi tetap pakai protokol kesehatan yang harus dilaksanakan dengan baik

Tabanan (ANTARA) - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mulai membuka kembali lima destinasi/tujuan wisata di kabupaten setempat yang ditutup sejak 22 Maret 2020 akibat pandemi COVID-19, di antaranya Tanah Lot di Kediri dan Pura Ulundanu di kawasan Danau Beratan, Bedugul.

Pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Eka yang ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan sertifikat kelayakan serta pemukulan kentongan, di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Ulundanu Beratan, Baturiti, Senin.

Tiga destinasi wisata lainnya adalah DTW Kebun Raya Eka Karya, The Blooms Garden Baturiti, dan DTW Jatiluwih, Penebel.

Bupati Tabanan menjelaskan, dibukanya destinasi wisata ini diharapkan mampu menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat di kabupaten Tabanan, dalam Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau Tatanan Kehidupan Era Baru.
Baca juga: Wisata Tanah Lot Bali belum dibuka, masih siapkan SOP normal baru


Menurut Bupati Eka, Pemkab Tabanan tidak mau terburu-buru melakukan pembukaan kembali destinasi wisata di Tabanan karena kesiapan dan protokol kesehatan harus diterapkan dengan sangat baik, sehingga Tabanan baru membuka lima destinasi wisata.

“Karena yang namanya virus ini (COVID-19) kan belum hilang, jadi tetap pakai protokol kesehatan yang harus dilaksanakan dengan baik,” ujar Bupati Eka.

Bupati Eka meminta semua pihak di Kabupaten Tabanan agar terlibat untuk saling mengingatkan dan mengawasi serta bersama-sama saling menjaga, jangan sampai ada kluster baru di destinasi wisata di Tabanan ataupun di tempat lain, karena akan sangat merugikan masyarakat.

"Kita musti jaga diri kita sendiri, utamanya keluarga harus diajari dan di seluruh desa, semua aparat harus mengajarkan masyarakatnya tertib. Mudah-mudahan dengan komitmen kita bersama, Saya yakin kita kedepannya bisa melalui cobaan ini, ujian ini dan ikhlas serta tetap sabar tapi tetap berkomitmen,” kata Bupati Eka.

Bupati Eka mengingatkan saat ini masih menjadi masa transisi bagi lima destinasi wisata ini, sehingga belum ada penerapan kuota pengunjung. “Untuk saat ini mungkin masih lokal dulu sambil menunggu keputusan Gubernur Bali,” ujarnya Bupati Eka.

Bupati Eka menegaskan bahwa dari pihak Pemkab, melalui GTPP COVID-19 Tabanan akan terus melakukan evaluasi dan mengawasi apabila terjadi pelanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Pegawai pariwisata "dirumahkan" di Tabanan 389 orang ikuti Kartu Pra Kerja


Sementara itu, Bupati Eka melanjutkan.bahwa untuk destinasi wisata seperti pantai atau lainnya, akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan desa adat yang berwenang.

"Jika harus buka, kita tetap harus melihat kesiapannya dulu dan tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan,”
kata Bupati Eka.