Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung siap hadapi COVID-19

id COVID-19,Wuhann,Corona

Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung siap hadapi COVID-19

Ilustrasi (ANTARA) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung menyatakan kesiapannya untuk menghadapi COVID-19 dengan meningkatkan kewaspadaan para petugas kesehatan yang berada di kota setempat baik itu di puskesmas maupun di RSUD A Dadi Tjokrodipo.

"Saya sudah ingatkan semua petugas untuk lebih waspada dalam memeriksa pasien karena saat ini banyak orang dicurigai suspek COVID-19, tapi hingga saat ini di Lampung masih aman," kata Kepala Dinkes Kota Bandarpampung Edwin Rusli, di Bandarlampung, Kamis.

Ia pun menyarankan kepada semua puskesmas untuk lebih mendetail memeriksa pasien yang mengalami batuk pilek dan segera melaporkan hasil pemeriksaannya.

"Bila memang ada yang dicurigai terpapar akan segera kita tindak lanjuti. Tapi semoga saja di Lampung khususnya Bandarlampung tetap aman," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa antisipasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah A Dadi Tjokrodipo Kota Bandarlampung kurang lebih sama saja dengan apa yang telah pihaknya sarankan ke puskesmas.

"Yang membedakan hanya di RSUD ada dokter spesialisnya di puskesmas tidak ada, tapi pada intinya kita semua harus waspada terlebih menjaga kesehatan dan kebersihan," ujarnya.

Kadinkes Kota Bandarlampung itu mejelaskan, karena RSUD A Dadi Tjokrodipo bukan rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani COVID-19, bila nanti benar-benar ada dan ditemukan pasien yang terpapar pihaknya akan segera merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun akan segera melakukan tindakan pengawasan apabila ada laporan masyarakat terkait adanya seseorang yang diduga suspek COVID-19 di lingkungan mereka.

"Untuk nomor pengaduan kami tidak memiliki, tapi bila ada masyarakat yang melaporkan langsung ke puskesmas atau RSUD setempat kita akan langsung menyuruh petugas untuk mengawasi dan memeriksa orang tersebut selama 14 hari," jelasnya.

Ia mencontohkan, di Kecamatan Wayhalim ada seseorang yang baru pulang dari China, kemudian warga yang resah melaporkannya ke Dinkes dan hari itu petugas langsung bergerak memeriksa dan melakukan pengawasan hingga benar-benar orang tersebut dapat dibilang negatif atau positif COVID-19.

"Bila pun nanti ada dan lokasinya cukup jauh mobil ambulance kita juga siap selalu untuk dipakai mengevakuasi. Saya juga minta masyarakat tidak berlebihan dalam menyikapi COVID-19," katanya.