Dia katakan, dalam setahun hanya terdapat sekitar 30 acara wisata di Tanjungpinang, sementara idealnya harus ada 100 acara wisata.
"Dengan 100 acara wisata, saya optimis kunjungan wisman ke Tanjungpinang setiap tahunnya jauh di atas target," kata Surjadi, Jumat.
Baca juga: Tanjungpinang International Dragon Boat Race siap digelar 25-27 Oktober
Maka itu, ke depan ia menyarankan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedikitnya memiliki satu kegiatan pariwisata.
Selain itu masyarakat diminta lebih banyak terlibat menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat menggairahkan kunjungan pariwisata.
"Misalnya sembahyang keselamatan, bisa dikemas lebih menarik untuk kegiatan pariwisata," ujarnya.
Selama 2020 pihaknya sudah menyiapkan 32 acara wisata guna mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sekitar 150 ribu orang.
"Ada acara sejarah, budaya, religi, hingga kuliner. Salah satunya Festival Pulau Penyengat," tuturnya.
Dia menambahkan, jumlah kunjungan wisman Tanjungpinang hingga Oktober 2019 mencapai sekitar 140 ribu orang dari target 150 ribu orang.
Pihaknya masih menunggu data BPS terkait jumlah kunjungan dua bulan tersisa yaitu November dan Desember 2019.
"Kami optimis target 140 ribu kunjungan wisman tahun 2019 tercapai," ujarnya pula.
Baca juga: PT Angkasa Pura II gelar pelatihan pemandu wisata berbasis kompetensi
Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, menyampaikan selama ini sektor pariwisata di Tanjungpinang masih bertumpu pada wisata sejarah, religi, dan kuliner.
Kemudian, tempat-tempat yang menjadi tujuan kunjungan wisman antara lain, Pulau Penyengat dan Patung Seribu.
Syahrul mengaku terus berupaya meningkatkan gairah dunia pariwisata di Tanjungpinang, karena ke depan pariwisata diharapkan menjadi ujung tombak meningkatkan PAD.
"Sektor-sektor wisata yang ada akan kita optimalkan lagi. Penambahan kegiatan wisata serta penataan sarana dan prasarana pariwisata akan ditingkatkan," ujarnya.