Tanjungpinang International Dragon Boat Race siap digelar 25-27 Oktober

id Dragon boat race internasional,perahu naga,wisata tanjungpinang kepri

Tanjungpinang International Dragon Boat Race siap digelar 25-27 Oktober

Peserta Tanjungpinang IDBR 2018 memacu perahunya di Sungai Carang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto/ANTARA)

“Ajang bergensi ini diharapkan mampu menjadi penyumbang meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini," ujar Maswito.

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Ajang Tanjungpinang International Dragon Boat Race (IDBR) 2019  segera digelar di Sungai Carang Tanjungpinang, Kepulauan Riau  pada 25-27 Oktober 2019. 

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tanjungpinang, Maswito di Tanjungpinang,Senin mengatakan, ajang ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Ajang bergensi ini diharapkan mampu menjadi penyumbang meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini," ujar Maswito.

Selama tiga hari pelaksanaan Tanjungpinang IDBR 2019, kata dia, diharapkan mampu mendatangkan 3.000 pengunjung setiap harinya yang ingin menyaksikan lomba perahu naga.

Menurut Maswito, kegiatan tahunan ini mengundang sebanyak 50 tim dari dalam dan luar negeri.

Lokasi Sungai Carang, ujar dia, dipilih karena pertimbangan arus air yang relatif normal, tidak terganggu gelombang kapal dan dibuat mengikuti standar internasional.

"Selain itu Sungai Carang juga kental dengan nuansa kebudayaan Melayu,” ujarnya.

Maswito mengatakan, promosi paket kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak jauh-jauh hari.

Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisman, lanjutnya, iven IDBR juga ditargetkan dapat meningkatkan jumlah pendapatan asli daerah dan memberdayakan masyarakat lokal.

"Kami sudah buat paket-paket wisata yang dibantu oleh asosiasi pariwisata. Sehingga para peserta luar negeri maupun wisman yang datang tidak hanya untuk lomba tapi juga berwisata di Tanjungpinang," ujarnya.

Paket wisata yang ditawarkan sangat beragam, di antaranya Pantai Trikora, Vihara Ksitigarbha Bodhisattva (Vihara Seribu Wajah), Pulau Penyengat, dan lainnya.

“Pemerintah Kota Tanjungpinang telah berkomitmen untuk menjadikan pariwisata sebagai sebuah industri yang berbasis budaya dan memberdayakan masyarakat sekitar,” tutur Wito.