Pembangunan SPBU di Tol Trans-Sumatera ditargetkan selesai Maret 2020

id jalan tol sumatera,Pertamina,Tol

Pembangunan SPBU di Tol Trans-Sumatera ditargetkan selesai Maret 2020

Senior Vice President Business Operation PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto. ANTARA/Agus Wira Sukarta

Mesuji, Lampung (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan SPBU reguler di tempat istirahat (rest area) Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) selesai pada Maret 2020.

"Ada 13 titik SPBU di rest area JTTS, enam titik di sebelah kiri dari Bakauheni menuju Palembang, dan sebaliknya enam di sisi kanan, serta satu di Palembang," kata Senior Vice President Business Operation Pertamina Yanuar Budi Hartanto di Mesuji, Lampung, Selasa.

Ia menyebutkan sejak JTTS diresmikan, baru satu SPBU reguler yang telah beroperasi.

Namun, lanjut dia, Pertamina telah menyediakan SPBU modular untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

"Kami berkoordinasi dengan pengelola rest area untuk menyediakan SPBU modular sejak JTTS tersebut diresmikan," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Yanuar, Pertamina juga telah menyediakan layanan motoris untuk memenuhi kebutuhan BBM konsumen.

Menurut dia, konsumen terbantu dengan adanya SPBU modular dan motoris saat melintasi JTTS.

"Meski belum tersedia SPBU reguler, tapi konsumen terbantu dengan adanya SPBU modular di JTTS, mengingat jarak antara Bakauheni menuju Palembang sekitar 370 kilometer dan kendaraan dipastikan membutuhkan BBM," tambahnya.

Pertamina selama Satuan Tugas Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, menyiagakan sarana dan prasarana di 13 titik rest area Jalan tol Trans-Sumatera.

Selain menjual BBM, Pertamina juga menyediakan produk pelumas serta Bright Gas.

"Sejak dimulai Satgas Nataru pada 18 Desember lalu, terdapat peningkatan rata-rata konsumsi BBM di Tol Trans-Sumatera, baik jenis gasoline maupun gasoil,” ujar Region Manager Communication & CSR Pertamina  Sumbagsel Rifky Rakhman Yusuf.

Menurut dia, untuk konsumsi gasoline di jalur Bakauheni menuju Palembang terdapat peningkatan hingga 2.477 persen, sedangkan jalur Palembang menuju Bakauheni meningkat sebesar 569 persen.

Rifky melanjutkan untuk konsumsi gasoil jalur Bakauheni-Palembang terdapat peningkatan 176 persen dan jalur Palembang-Bakauheni meningkat 139 persen.

Pertamina telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi peningkatan konsumsi BBM  sebelumnya antara lain penempatan mobil tangki di beberapa titik dan layanan motoris yang dapat diakses melalui Call Center 135, katanya.