Moskow (ANTARA) - Rusia pada Kamis membantah laporan media, yang menyebutkan bahwa peretas negara itu menunggangi operasi spionase siber Iran untuk menyerang organisasi pemerintah dan industri di lebih dari belasan negara.
Pihaknya menyebut itu sebagai interpretasi "menjijikan" dari sebuah laporan keamanan.
Baca juga: Jay Y. Lee, pewaris Samsung jalani sidang kasus suap
Pejabat keamanan Inggris mengatakan kelompok Rusia, yang dikenal "Turla" dan dituduh oleh otoritas Ceko dan Estonia beroperasi atas nama layanan keamanan FSB Rusia, menggunakan sarana dan infrastruktur komputer Iran agar dapat meretas sejumlah organisasi di sedikitnya 20 negara berbeda selama 18 bulan belakangan.
"Serentetan publikasi ini merupakan interpretasi menjijikan dari laporan singkat Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris dan Badan Keamanan Nasional Amerika," kata juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Inggris di situs misi tersebut, merujuk pada laporan media.
Baca juga: Terkait skandal melon, Mendag Jepang mundur
"Layanan keamanan mereka sendiri tidak mengajukan tuduhan terhadap Rusia dan warga negara Rusia."
Menurut juru bicara itu, laporan soal peretas menggunakan infrastruktur Iran adalah upaya "menghadirkan percekcokan" di antara Rusia dan Iran.
Moskow dan Teheran, keduanya kerap menepis tuduhan Barat soal peretasan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Data kerap disalahgunakan, Menko Polhukam minta OJK atur penyebaran informasi perbankan
Senin, 8 Januari 2024 22:15 Wib
Sekjen benarkan YouTube DPR RI diretas untuk tampilkan video judi daring
Rabu, 6 September 2023 10:28 Wib
Kapolri siap kerahkan Tim Siber telusuri peretasan kru Narasi TV
Sabtu, 1 Oktober 2022 9:35 Wib
Hingga sekarang, KPK belum temukan data dan informasinya dibobol "Bjorka"
Kamis, 15 September 2022 20:19 Wib
Menkominfo tegaskan tak ada peretasan internet terkait demonstrasi
Minggu, 10 April 2022 19:14 Wib
Pemimpin Lapsus$ berusia 16 tahun yang bobol Microsoft
Sabtu, 26 Maret 2022 13:59 Wib
Pakar: Kebocoran data BI perlu segera dihentikan
Senin, 31 Januari 2022 6:45 Wib
BI jalankan protokol mitigasi ganguan TI usai terkenan upaya peretasan
Kamis, 20 Januari 2022 21:18 Wib