Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta Dinas Pariwisata dan pelaku wisata meningkatkan kualitas pengelolaan, penataan kawasan wisata dan promosi guna mendukung tercapainya target 1 juta wisatawan mancanegara DIY-Jateng 2020.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Setda Kulonprogo Bambang Tri Budi Harsono di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait wisata dan pelaku wisata, dengan hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta untuk memacu satu juta wisatawan mancanegara harus dapat berbenah.
"Kami minta ada peningkatkan secara kualitas, pengelolaan, penataan kawasan wisata dan promosi. Termasuk bagaimana mengkolaborasikan wisata dengan sektor lain," kata Bambang.
Baca juga: Taman Watu Blencong Kulon Progo masuk 28 nominasi Desa Wisata Nusantara
Menurut dia, Kebun Teh Nglinggo perlu ada kolaborasi antara pertanian, kebudayaan dan wisata. "Selain itu, fungsi konservasi, produksi, edukasi dan wisata diharapkan bisa saling jalan seiringan. Peran berbagai komponen coba untuk ditingkatkan," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan kegiatan ini untuk promosi Nglinggo sebagai objek wisata pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Selain itu juga sebagai upaya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara di DIY seiring adanya Bandara Internasional Yogyakarta.
Baca juga: Dispar Kulon Progo membina objek wisata selfie
Nglinggo dilewati jalur bedah menoreh, sebuah jalur yang akan menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta dengan KSPN. Borobudur, Jawa Tengah. Lokasi yang strategis itu, Nglinggo perlu dikemas sedemikian rupa dan digencarkan promosinya supaya wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang turun di Bandara Internasional ke Borobudur bisa singgah di objek wisata tersebut.
"Nglinggo jadi salah satu yang dilewati Bedah Menoreh, di sini banyak atraksi wisata, ada treking, pemadangan kebun teh, dan juga menikmati kuliner khas seperti teh dan gula aren," katanya.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo tata Bukit Menoreh jadi objek wisata internasional