Kuansing, Riau (ANTARA) - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menginginkan Provinsi Riau memiliki banyak agenda atau event pariwisata, yang berstandar nasional untuk meningkatkan pendapatan daerah dan indeks kebahagiaan masyarakat di daerah berjuluk Bumi Lancang Kuning itu.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat membuka Festival Pacu Jalur 2019 di Teluk Kuantan di Kuantan Singingi, Riau, Rabu, mengatakan semakin banyak event diselenggarakan di sebuah daerah, maka kebahagian dan kesejahteraan masyarakat setempat akan semakin meningkat.
“Banyak agenda seperti Festival Pacu Jalur sebelumnya yang masuk member 'Calender of Event' nasional. Mereka memenuhi dua persyaratan awal, yaitu Creative Value dan 'Consistency. Namun, mohon maaf. Itu saja tidaklah cukup. Harus didukung aspek lain agar kesejahteraan masyarakat setempat akan semakin meningkat.” kata Arief.
Menpar juga mengatakan, berbagai agenda wisata seperti Festival Pacu Jalur 2019 harus memenuhi aspek komersil (Comercial Value). Artinya, harus ada arus wisatawan mancanegara (wisman) yang bagus. Sebab, kehadiran wisman sangat bagus bagi perekonomian.
Untuk menaikkan nilai komersil, Menpar membagikan kiatnya. branding Festival Pacu Jalur harus dilakukan masif dan berkelanjutan. Alokasi anggaran untuk event dan branding memiliki porsi 50:50.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kuansing H Halim mengatakan, Festival Pacu Jalur 2019 memiliki sejarah yang panjang, dengan kehadiran Menteri Pariwisata pihaknya berharap kegiatan ini masuk lagi dalam Calendar of Events (CoE) 2020.
“Kami berharap bisa masuk CoE lagi tahun depan. Untuk itu, Festival Pacu Jalur 2019 ini menampilkan komposisi yang terbaik. Skenario menaikkan nilai komersial sudah dilakukan tahun ini. Buktinya ada wisatawan dari tiga negara yang bergabung di sini. Jadi tahun 2020 jumlah kegiatan anggota CoE dari Riau akan bertambah banyak,” katanya.
Pacu jalur tahun ini merupakan penyelenggaraan ke 116 tahun, menjadi salah satu tradisi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi Riau yang pada awalnya berupa pesta rakyat pada abad 17 dalam rangka memperingati ulang tahun Ratu Helmina (Belanda).
Kemudian beralih untuk memperingati hari besar Islam. Seiring perkembangan zaman Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. “Jalur” berarti perahu besar terbuat dari sebatang kayu bulat tanpa sambungan dengan kapasitas 45-60 orang pendayung (anak pacu).
Festival Pacu Jalur masuk ke dalam Calendar of Event Nasional pada tahun 2017, 2018 dan 2019. Pemerintah setempat, berkomitmen untuk kembali memasukkan Pacu Jalur dalam Top 100 CoE Nasional Tahun 2020.*