Metro (ANTARA) - Angka pengangguran terbuka di Kota Metro Provinsi Lampung tahun 2018 mengalami kenaikan sebanyak 1200 orang menjadi 4723 orang.
"Itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Metro tahun 2018. Memang iya ada peningkatan kurang lebih 1200 an orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro Rakhmat Z Sesunan, di Kota Metro, Kamis.
Dia menyampaikan, dari jumlah tersebut, sebanyak 81,07 persen merupakan masyarakat dengan usia angkatan kerja.
Dikatakannya, untuk mengurangi angka pengangguran tersebut, Disnakertrans rutin melakukan pemasaran tenaga kerja atau ke perusahaan yang ada di Provinsi Lampung.
"Jadi nanti informasi lowongan kerja tersebut akan kita bagikan ke kelurahan dan kecamatan di Kota Metro. Supaya nantinya bisa diteruskan ke masyarakat. Itu termasuk syarat, kriteria maupun lainnya," katanya lagi.
Lanjut Rakhmat, Disnakertrans juga menggelar bursa kerja dua tahun sekali yang dilaksanakan setiap bulan September.
"Kenapa bulan September, karena di bulan itulah anak-anak SMK lulus semua. Jadi harapannya setelah lulus mereka bisa langsung mendapat pekerjaan," jelasnya.
Ia mengatakan, pelatihan-pelatihan bagi para pencari kerja juga dilakukan salah satunya yakni pelatihan mencukur, servis teknisi handphone, dan membuat kue untuk ibu-ibu.
"Kita juga bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja di Bandung dan Bekasi. Kalau yang di Bandung itu khusus otomotif, yang di Bekasi khusus IT. Kemarin kita berangkatkan 15 orang untuk mengikuti pelatihan otomotif di BLK Bandung," katanya lagi.
Rakhmat menambahkan, hingga bulan Agustus 2019 ini, tercatat 187 orang mendaftar menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara.
"Negara yang menjadi tujuan terbanyak yakni Taiwan dengan jumlah 104 masyarakat yang kesana. Sisanya TKI di Brunei Darussalam, Malaysia dan Hongkong," tambahnya.