Bandarlampung (ANTARA) - Gedung sekolah SD Negeri Banti Distrik Tembagapura yang beberapa waktu lalu dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB kini sudah dibangun kembali dan dalam waktu dekat segera difungsikan, kata Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP Agung Marlianto.
"Kami memastikan awal Maret ini sekitar tanggal 13 akan dilakukan peresmian gedung sekolah Banti sehingga ke depan proses belajar-mengajar bagi adik-adik kita di sana sudah bisa dilaksanakan kembali seperti sedia kala," kata AKBP Agung di Timika, Senin.
Kapolres mengapresiasi dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengucurkan dana untuk pembangunan kembali fasilitas gedung sekolah Banti.
Sebagaimana diketahui, gedung sekolah SD-SMP Negeri Banti dan juga fasilitas Rumah Sakit Waa-Banti yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia dibakar hingga rata tanah oleh KKB saat menduduki wilayah Banti dan sekitarnya pada Februari 2018.
Beberapa bulan sebelumnya yaitu sekitar Oktober 2017, para petugas kesehatan dan guru-guru meninggalkan Kampung Banti karena kondisi keamanan mereka terancam dengan keberadaan KKB.
"Pembangunan gedung sekolah sudah 95 persen. Sekarang tinggal pekerjaan tahap akhir dan kemudian dilanjutkan dengan melengkapinya dengan meubeler. Terima kasih kepada Kemendikbud yang telah memberikan perhatian luar biasa untuk pembangunan kembali gedung sekolah di Banti," kata AKBP Agung.
Menurut dia, pembangunan kembali gedung sekolah Banti tersebut dipercayakan penuh kepada pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika serta mendapat pendampingan penuh dari jajaran Polres Mimika.
Dengan akan segera difungsikannya kembali gedung sekolah SD Negeri Banti, Kapolres Mimika mengharapkan Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan setempat segera merekrut kembali guru-guru yang sebelumnya pernah bertugas di Banti.
"Kalau bisa rekrut kembali guru-guru yang sebelumnya bertugas di sana karena sekarang mereka sudah berpindah tempat tugas. Kami juga mendapat laporan bahwa kepala sekolah sudah meminta berhenti," jelasnya.
Pihak keamanan dalam hal ini TNI dan Polri, katanya, menjamin keamanan dan keselamatan para guru yang nantinya bertugas di SD Negeri Banti tersebut.
"Apakah guru-guru itu bisa kembali mau mengajar di sana ataukah perlu direkrut guru-guru baru untuk menggantikan mereka, sepenuhnya itu menjadi kewenangan pihak Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika," kata Kapolres Mimika.
Saat menduduki kawasan Kampung Banti dan sekitarnya pada Oktober 2017 hingga Maret 2018, KKB juga sempat membakar dan merusak rumah-rumah penduduk setempat.
Tindakan brutal tersebut memicu pimpinan TNI dan Polri mengerahkan pasukan untuk melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok separatis bersenjata itu.
KKB yang terdesak dari wilayah Banti kemudian bergeser ke wilayah Aroanop dan kampung-kampung di sekitar itu. Kelompok ini dilaporkan sempat menyekap bahkan melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap guru-guru perempuan yang bertugas di SD Inpres Aroanop dan SD Inpres Jagamin.
Kini sejumlah kampung yang pernah diduduki KKB yang berada di dekat Kota Tembagapura, area pertambangan PT Freeport tersebut sudah steril dari keberadaan kelompok separatis bersenjata tersebut.