Kalianda (ANTARA LAMPUNG) - Produksi dan pasokan buah kelapa dari petani di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menurun akibat musim kemarau, sehingga berpengaruh pada produksi kopra para petani setempat.
"Kami kesulitan mendapatkan kelapa kualitas baik untuk bahan baku karena sebagian besar daging buah sangat tipis," kata Sumiran perajin kopra di Desa Karangpucung Kecamatan Waysulan, Lampung Selatan, Rabu.
Ia mengatakan, untuk membuat kopra kualitas dibutuhkan daging kelapa lebih tebal sehingga tidak berwarna hitam saat dijemur menggunakan sinar Matahari maupun pengovenan kayu bakar.
"Sekarang kelapa ukurannya lebih kecil, dagingnya tipis dan tidak masuk untuk kopra kualitas," katanya.
Kemudian, akibat penurunan kualitas tersebut membuat pengumpul menurunkan harga pembelian kopra kepada perajin yang seharusnya naik karena pasokan menurun drastis.
"Harga kopra selama dua pekan ini anjlok dari Rp6.000 menjadi Rp3.500 per kilogram," katanya. (ANTARA).
Produksi Kelapa Turun Karena Kemarau
Petani di Lampung sedang menjemur kopra. Kemarau panjang tahun 2011 telah menurunkan produksi buah kelapa dan berpengaruh pada pasokan bahan baku kopra petani setempat. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun).
"Harga kopra selama dua pekan ini anjlok dari Rp6.000 menjadi Rp3.500 per kilogram,".
