IDI sebut pembelajaran pijat jantung ke masyarakat penting dilakukan

id IDI, pijat jantung, penangana serangan jantung, cegah jantung

IDI sebut pembelajaran pijat jantung ke masyarakat penting dilakukan

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib Khumaidi saat memberi keterangan. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib Khumaidi mengatakan pembelajaran pijat jantung kepada masyarakat secara umum penting dilakukan untuk penanganan utama kasus kegawatdaruratan jantung.
 
"Pemahaman mengenai serangan jantung memang harus di edukasi kembali kepada masyarakat. Kadang gejala awalnya seperti yang dikenal luas oleh masyarakat dengan masuk angin atau angin duduk," ujar Mohammad Adib Khumaidi di Bandarlampung, Senin.
 
Ia mengatakan edukasi mengenai penanganan awal serangan jantung kepada masyarakat penting dilakukan salah satunya dengan melakukan pijat jantung.
 
"Yang jelas harus mengenali gejala dan langkah utama menangani awal bagi penderita dan orang di lingkungan sekitar penderita jantung yang akan menangani ini. Maka pengajaran berkaitan pertolongan pertama ini penting dipahami seperti melakukan pijat jantung bagi masyarakat awam," katanya.
 
Dia melanjutkan dengan diajarinya masyarakat umum melakukan pijat jantung, menjadi salah satu cara mengatasi gejala awal jantung dan mencegah penambahan angka kematian yang diakibatkan oleh jantung.
 
"Peran orang-orang terdekat penting sekali, sebab yang bisa menolong saat terjadi serangan jantung adalah orang terdekat. Kemudian terkait sistem peringatan dini terhadap penyakit jantung pun harus dipahami masyarakat," ucap dia.
 
Menurut dia, sistem peringatan dini akan serangan jantung dapat dilakukan dengan melaporkan langsung kepada Dinas Kesehatan ataupun ke rumah sakit terdekat.
 
"Selain itu dari hulunya yakni dengan kesadaran masyarakat menjaga gaya hidup sehat juga penting dilakukan. Maka kami mendorong para dokter memperbanyak edukasi kepada masyarakat, bisa melalui media sosial atau berbagai saluran informasi lainnya," tambahnya.

Ia mengatakan makin banyak edukasi mengenai kesehatan dilakukan, maka makin besar juga jumlah masyarakat yang peduli akan kesehatannya.