Bandarlampung (ANTARA) - Para mahasiswa menilai generasi muda dapat menjadi pionir untuk melestarikan budaya serta memperkuat pemahaman berbahasa terutama dalam era digitalisasi dan keterbukaan informasi.
Salah satu mahasiswa tersebut, Audy Rizaki, saat ditemui di Bandarlampung, Senin, mengatakan upaya untuk menjaga warisan itu penting karena pemuda adalah pemegang tongkat estafet dari generasi sebelumnya untuk generasi ke depannya.
"Pemuda itu jadi peran sentral terhadap generasi ke depannya, jadi Sumpah Pemuda itu penting dimaknai bagi generasi muda saat ini, apalagi dalam narasi Sumpah Pemuda itu tercantum salah satunya 'Berbahasa Satu Bahasa Indonesia'," katanya saat ditanya mengenai makna Sumpah Pemuda.
Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung itu mengatakan semangat itu juga penting, karena di era digitalisasi ini informasi begitu cepat sekali menyebar, baik itu informasi yang benar maupun yang belum terverifikasi sehingga dapat membuat anak-anak muda sekarang mudah terpengaruh.
"Nah, ini berbahaya dalam konteks kebangsaan, ketika kita menerima informasi yang setengah-setengah dengan tidak kritis, akhirnya kita mudah terpecah-belah dan mudah diadu domba. Maka ini menjadi tantangan di era digitalisasi ini agar para pemuda itu bersifat kritis," katanya pula.
Menurut dia, agar tetap eksis dan tidak mudah terpengaruh di era digitalisasi ini, para pemuda harus bersikap kritis terhadap budaya baru serta aktif dalam sebuah organisasi.
"Di era pesatnya pembangunan teknologi, kita itu secara tidak sadar hidup secara individualis, akhirnya kreativitas para pemuda itu tidak tersalurkan, maka dari itu organisasi adalah wadah atau tempat untuk menyalurkannya," ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, Andi Wijaya mengatakan generasi muda harus terus berperan aktif dan berkontribusi dalam pembangunan serta berprestasi untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sumpah Pemuda itu merupakan sebuah pengingat atau tekad yang kuat untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dengan mengembangkan potensi diri di berbagai aspek sehingga mampu mencetak prestasi yang mengharumkan nama bangsa," katanya lagi.
Ia juga mengatakan generasi muda perlu mengasah hard skill dan memperkaya kemampuan soft skill dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
"Kita bisa buat inovasi-inovasi terbaru dengan mengandalkan teknologi yang ada. Hal itu bisa disalurkan melalui hobi sehingga mampu mencetak generasi muda berteknologi serta dapat membantu pembangunan bangsa," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Lampung buka kesempatan pemuda berperan aktif bangun daerah
Baca juga: Pj Gubernur Lampung minta generasi muda bijak dalam bermedia sosial