Petani minati varietas Inpari 32 di musim tanam kedua

id Varietas padi lampung, musim tanam lampung, pertanian lampung

Petani minati varietas Inpari 32 di musim tanam kedua

Ilustrasi- Lahan sawah milik petani yang ada di Kabupaten Pringsewu Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan bahwa benih padi varietas Inpari 32 paling diminati petani di musim tanam kedua di daerahnya.


"Saat ini di musim tanam dua ini petani di Lampung banyak yang masih berminat menggunakan benih padi varietas Inpari 32 karena beragam keunggulannya," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan,Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan alasan adanya minat yang cukup besar akan benih padi varietas Inpari 32 oleh petani di Lampung di musim tanam kedua ini, salah satunya karena daya tahan benih akan cuaca terutama kekeringan cukup tinggi.

"Karena ke depan dimungkinkan akan ada cuaca yang cukup kering, maka untuk antisipasi petani menanam bibit ini. Sebab tahan cuaca terutama kekeringan, kemudian toleran terhadap penyakit hawar daun bakteri juga," katanya.

Dia melanjutkan selain itu varietas tersebut dipilih karena memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan produksi padi daerah.

"Pemerintah tidak melakukan penyeragaman varietas benih padi untuk menjaga kualitas, tapi semua disesuaikan dengan minat para petani. Sehingga petani menyesuaikan dengan kondisi cuaca, dan kerentanan. Dengan memilih varietas ini setidaknya menjadi persiapan juga kalau curah hujan mulai sedikit, tetapi musim tanam masih berlangsung," ucap dia.

Menurut dia, meski mengalami kemunduran musim tanam, namun pemerintah daerah optimis produksi padi Lampung akan mencapai 3 juta ton pada tahun ini.

"Sebenarnya ada varietas yang lebih tahan cuaca lagi yaitu varietas Mapan, tapi susah dicari benihnya yang banyak varietas Inpari 32 ini. Harapannya dengan penggunaan varietas yang tahan cuaca serta penyakit bisa menjaga produksi dan ketahanan pangan daerah," tambahnya.

Diketahui Pemerintah Provinsi Lampung saat ini tengah mengejar tanam padi akibat adanya keterlambatan musim tanam akibat fenomena iklim El Nino yang terjadi tahun lalu.

Pada periode Januari hingga awal Mei diperkirakan kurang lebih telah ada seluas 400 ribu hektare lahan yang telah ditanami padi. Dimana pada April-Mei ditargetkan tambahan luas lahan tanam padi di berbagai daerah terutama sentra pangan bisa mencapai 70 ribu hektare dan di Februari luas tanam telah ada sekitar 250 ribu hektare.