Dodol umbut sawit jadi oleh-oleh populer Jambi

id Dodol umbut sawit di jambi, Merlung

Dodol umbut sawit jadi oleh-oleh populer Jambi

Dodol dari bahan umbut sawit yang diproduksi oleh ibu Nurhidayah warga Merlung, Jambi.(ANTARA/Sherina)

Jambi (ANTARA) - Provinsi Jambi tersohor dengan kuliner khasnya yang berbahan dasar durian seperti kudapan dodol durian, kentang dan lainnya.

Jambi yang dikenal dengan sungai Batang Hari, ternyata juga memiliki beraneka ragam jenis kue basah yang tidak kalah menggoyang lidah dan kini dodol umbut sawit.

Umbut kelapa sawit merupakan bagian ujung titik tumbuh batang kelapa sawit bertekstur lunak yang akan tumbuh menjadi pelepah dan daun kelapa sawit.

Dodol umbut sawit yang berwarna coklat tua, berkilat dan pekat bertekstur plastis ini menawarkan sensasi berbeda jika dibandingkan dodol lain. Ciri khasnya terletak pada rasa yang manis, gurih dan legit.

Pembuatan dodol juga terbilang tidak sembarang karena setidaknya dibutuhkan waktu delapan hingga sepuluh jam untuk membuatnya dengan kondisi api yang dijaga stabil karena ini berpengaruh pada kualitas dodol yang didapat atau dihasilkan berkualitas baik, namun jika api terlalu besar dodol nanti akan gosong begitu juga dengan rasanya.

Dodol adalah kue khas Provinsi Jambi, biasanya dodol khas Jambi banyak ditemukan berbahan dasar durian di Merangin dan Sarolangun dan dodol kentang di Kerinci.

Keunikan dari dodol ini adalah menggunakan 90 persen bahan dasar dari umbut sawit dan dodol umbut sawit ini tidak menggunakan bahan pengawet, jadi dodol umbut sawit hanya bisa bertahan selama tiga minggu.

Dodol umbut sawit ini tidak hanya rasa original, tetapi juga memiliki varian rasa seperti wijen dan jahe merah, namun varian rasa jahe merah memiliki perbedaan dari rasa wijen dan original, yakni bisa bertahan lebih dari tiga minggu karena jahe merah merupakan salah satu bahan pengawet alami.