Makassar (ANTARA) - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) didukung oleh Lazismu mengirimkan bantuan 4 ton logistik dan 16 personel relawan Muhammadiyah sebagai respon tanggap darurat membantu warga Selayar yang merupakan penyintas gempa magnitudo 7,4 pada Selasa (14/12) lalu.
"Bantuan ini dari donatur warga Selayar maupun kader Muhammadiyah yang tersebar di Sulsel dan luar Sulsel," kata Ketua Pos Koordinasi Muhammadiyah Selayar, Subhan Untung dalam keterangan persnya di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, pengiriman bantuan logistik dan relawan tersebut menggunakan kapal Pelni dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sedangkan relawan berjumlah 16 orang yang berasal dari MDMC Selayar dan Kabupaten Sinjai, membuat posko khususnya yang berlokasi di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena. Kedua kecamatan ini yang warganya banyak terdampak gempa NTT.
Baca juga: Wapres meresmikan BWM Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Lampung
"MDMC menetapkan kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena, sebagai daerah respon tanggap darurat utama. Sedangkan posko utama Muhammadiyah berada di Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Kabupaten Kepulauan Selayar di Jalan RA Kartini, Kota Benteng.
“Pos pelayanan didirikan di Pasimarannu tepatnya di Jl Poros Sambali, Dusun Sambali Barat, Desa Sambali, Pulau Bonerate menempati rumah seorang warga. Untuk posyan Pasilambena beralamat di Desa Garaupa Raya, Pulau Kalaotoa,” jelas Subhan.
Sementara pengerahan relawan, dilakukan sehari setelah gempa terjadi dan langsung melakukan konsolidasi untuk melaksanakan respon tanggap darurat.
Rombongan ini dipimpin oleh Aam Azatil Isma dari MDMC Sinjai dan akan melaksanakan tugas pendampingan psikososial bagi warga terdampak.
“Rencananya kami akan melaksanakan pendampingan pada kelompok usia anak sekolah dan akan bertugas selama 10 hari sampai 31 Desember 2021 nanti,” kata Aam.
Para relawan tersebut sudah mendapatkan panduan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan kemudian disebar ke pulau-pulau terdampak gempa.