Pelaku UMKM binaan Pupuk Kujang mampu hasilkan beras berstandar SNI

id Karawang

Pelaku UMKM binaan Pupuk Kujang mampu hasilkan beras berstandar SNI

Pelaku UMKM Euis binan PT Pupuk Kujjang, pemilik hak merek dagang beras Griya Rosydan (GR). (ANTARA/HO-Pupuk Kujang)

Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Kujang Cikampek membina pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga menghasilkan beras premium dengan standar mutu yang tinggi.

Kami mendampingi seluruh proses dan tahapan hingga beras Griya Rosydan mendapat SNI dari BSN (Standardisasi Nasional), kata Sintawati, VP Sistem Manajemen Pupuk Kujang, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Jumat.

Ia menyampaikan, pelaku UMKM tersebut adalah Euis Dedah (43), pemilik hak merek dagang beras Griya Rosydan (GR). Beras GR adalah beras premium dari Karawang yang pertama mendapat SNI dari BSN di tahun ini.

Menurut dia, Pupuk Kujang berkomitmen terus meningkatkan mutu hingga mencapai standar tinggi dalam setiap produknya. Semangat itu juga ditularkan kepada setiap pelaku UMKM yang menjadi binaan Pupuk Kujang.

Kami mendorong semangat menghasilkan produk terbaik bagi konsumen. Tidak hanya untuk produk-produk kami, namun juga kepada seluruh mitra binaan kami, katanya.

Ia menyatakan kalau hadirnya beras GR tersebut menjadi salah satu contoh, mitra binaan UMKM Pupuk Kujang yang terus menjadi lebih baik.

Euis Dedah secara resmi menjadi mitra binaan Pupuk Kujang pada tahun 2019. Sejak saat itu, Pupuk Kujang mendampingi Euis hingga bisa membawa beras GR ke level lebih tinggi.

Perjalanan bisnis Euis dimulai dari sebuah jongko beras kecil berukuran 4X6 meter di Cikampek Timur. Usahanya perlahan berkembang dan mendapat banyak pesanan.

Euis yang butuh suntikan modal untuk memenuhi banyaknya pesanan kemudian mendaftar menjadi mitra binaan Pupuk Kujang.

Dengan modal tersebut, Euis kemudian menjajaki kerjasama dengan sejumlah penggilingan beras di Karawang yang pada akhirnya Euis menyuplai beras-beras terbaik dari seluruh penjuru Karawang, seperti dari Jatisari, Cilamaya, Batujaya hingga Wadas.

Untuk menjaga kualitas produk yang dipasarkan, Euis menggunakan alat pengecek kadar air dan alat pemisah broken.

Saat ini, PD Griya Rosyda telah berkembang pesat. Dulu, saat masih warung sembako omset dikisaran Rp5-10 juta, sekarang ia bisa meraih omzet hingga Rp1,5 miliar per bulan. (KR-MAK)

Uploader : Angga Pramana