"Kami sudah berkoordinasi dengan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Kadin dan Kimia Farma untuk melakukan percepatan vaksinasi gotong royong bagi pekerja," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi gotong royong tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja.
"Bagi perusahaan karyawan adalah aset, jadi kesehatan karyawan itu wajib dijaga dengan cara perusahaan memfasilitasi vaksinasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Pesisir Barat vaksinasi nakes untuk dosis tiga
Menurutnya, untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja melalui skema vaksinasi gotong royong tersebut akan dibentuk tim koordinasi, nantinya Kimia Farma sebagai penyedia layanan dapat memberi kemudahan.
"Harga saat ini untuk vaksinasi gotong royong sudah turun menjadi Rp188 ribu per dosis dari sebelumnya harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis," ucapnya.
Sedangkan untuk biaya pelayanan Rp117.910 per dosis. Dengan demikian untuk satu kali suntikan maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bagi pekerjanya berkisar di Rp305 ribu, yakni biaya pembelian vaksin Rp188 ribu dan biaya pelayanan Rp117.910 ribu.
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung tetapkan masuk mal harus pakai aplikasi PeduliLindungi
"Tujuan vaksinasi ini untuk membantu agar pekerja tetap berproduksi, sehingga perekonomian berjalan," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui laman vaksin.kemkes.go.id cakupan vaksinasi gotong royong di Lampung tercatat untuk dosis pertama ada 18.766 orang sedangkan untuk dosis kedua baru 6.756 orang.