Pemprov Babel - Lampung jajaki pengembangan sapi Australia

id sapi

Pemprov Babel - Lampung jajaki pengembangan sapi Australia

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama peternak sapi Lampung menjajaki kerja sama pengembangbiakan sapi asal Australia, guna mewujudkan swasembada daging di negeri penghasil timah itu. (Aprionis)

Kita sudah berkunjung ke salah seorang peternak sapi di Lampung, Mat Aji yang berhasil mengembangbiakan ribuan ekor sapi asal Australia ini, ujarnya
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama peternak sapi Lampung menjajaki kerja sama pengembangbiakan sapi asal Australia, guna mewujudkan swasembada daging di negeri penghasil timah itu.

"Kita lebih tertarik bekerja sama dengan peternak sapi di Lampung ini, karena telah berhasil mengembangbiakkan ribuan sapi asal Australia ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan kerja sama pengembangan ternak sapi Australia ini sebagai langkah pemerintah provinsi dalam meningkatkan populasi sapi dan menekan impor daging untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat yang tinggi.

Baca juga: Petani lada Lampung mulai kembangkan tanaman malada cegah kerugian

"Kita sudah berkunjung ke salah seorang peternak sapi di Lampung, Mat Aji yang berhasil mengembangbiakan ribuan ekor sapi asal Australia ini," ujarnya.

Menurut dia dalam mendukung kerja sama pengembangbiakan sapi Australia ini, Pemprov Kepulauan Babel akan menyiapkan 50 hektare lahan sebagai tempat karantina indukan sapi Autralia ini.

"Kondisi saat ini, Babel masih kekurangan daging sapi, maka dibutuhkan terobosan-terobosan seperti ini untuk meningkatkan produksi sapi ini," katanya.

Baca juga: Petani Lampung diminta siapkan burung hantu kendalikan hama tikus

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Juaidi mengatakan dengan adanya kerja sama ini tentunya secara otomatis harga sapi impor di tingkat lokal jauh lebih murah dibanding dengan yang terjadi sekarang ini karena masih harus dibebani dengan biaya transportasi.

"Belinya dari Lampung yang memang langsung mengimpor dari Australia adalah salah satu solusinya. Kemudian dibawa ke Babel, otomatis biayanya akan lebih berkurang," katanya.