Kurang tidur berdampak pada tekanan darah

id Andreas Prasadja,Tidur,Kesehatan tidur

Kurang tidur berdampak pada tekanan darah

Praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja, RPSGT (kanan bawah). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Begitu kesehatan tidur terganggu, bisa berdampak pada faktor psikologis, performa buruk, reaksi yang lamban, risiko depresi, cemas, tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung dan diabetes
Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan tidur dengan durasi yang cukup dan kualitas yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan, karena sistem imunitas bekerja secara optimal pada saat tidur, bukan saat terjaga.

"Begitu kesehatan tidur terganggu, bisa berdampak pada faktor psikologis, performa buruk, reaksi yang lamban, risiko depresi, cemas, tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung dan diabetes," katanya.

"Kita bangun dengan rasa segar, bugar dan lebih sehat karena saat tidur-lah sistem imun bekerja secara optimal, bukan pada saat terjaga," kata dr. Andreas belum lama ini.

Baca juga: Penderita hipertensi harus selalu kontrol makanan

 


Dalam menjaga kesehatan, tidur tidak kalah penting dari asupan nutrisi yang seimbang dan rutinitas berolahraga.

Bahkan, kata Andreas, tanpa kualitas tidur yang baik, asupan nutrisi akan sia-sia karena metabolisme tubuh bisa terganggu. Selain itu, olahraga juga bisa memperburuk kesehatan.

Dikatakannya, untuk menjaga kesehatan, bukan hanya kualitas tidur saja yang penting, durasi tidur dan kontinuitas tidur juga penting.

Baca juga: Gaya hidup tak sehat, jadikan milenial rentan hipertensi

"Durasi tidur penting, kontinuitas tidur penting, mimpi juga penting. Yang membuat kita bangun tidak segar adalah kualitas tidur yang buruk, bukan karena teringat mimpi," kata dia.

Namun, kata Andreas, seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran jam bekerja yang juga berdampak pada pergeseran jam tidur.

Semakin berkurangnya tidur, akan berakibat pada berkurangnya produktivitas, memburuknya kesehatan dan keselamatan.

Baca juga: Dokter :Cegah stroke dengan kontrol faktor risiko