Bandarlampung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung mengapresiasi Wali Kota Herman HN sebab dalam kurun waktu dua periode memimpin telah berhasil meningkatkan capaian indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi 77,404.
"Kita juga harus mengakui bahwa selama dipimpin oleh Herman HN yang bersangkutan telah mampu menaikkan IPM kota ini menjadi 77.404 dari tahun 2010 yang memilki angka 71,11," kata Ketua DPRD Kota Bandarlampung, Wiyadi di Bandarlampung, Senin.
Menurutnya, angka IMP Kota Bandarlampung yang mencapai 77.404 pada tahun 2020 tersebut merupakan yang tertinggi dari Kabupaten dan Kota lainnya yang berada di Provinsi Lampung.
"Tentunya capaian ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan," katanya lagi.
Ia menyebutkan bahwa dalam capaian IPM itu tentunya terdapat sejumlah komponen dasar kualitas hidup yang dibangun berdasarkan pendekatan tiga dimensi yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kehidupan yang layak.
Menurutnya, tiga dimensi IPM tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor untuk mengukurnya seperti kesehatan digunakan angka harapan hidup waktu lahir.
Kemudian, lanjut dia, untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah sedangkan dalam mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok.
"Dimensi hidup layak ini yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapitanya. Selama dibawah kepemimpinan Wali Kota Bandarlampung itu ke tiga dimensinya dapat ditingkatkan," kata dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Indeks Pembangunan Manusia dari dimensi umur harapan hidup (UHH) 2010-2021 Kota Bandarlampung meningkat dari 71,28 persen dan 2020 meningkat menjadi 71,37 persen.
Kemudian, untuk dimensi rata-rata sekolah di Kota Bandarlampung 2010-2020 meningkat dari 10,92 persen menjadi 10,93 persen, Harapan Lama Sekolah (HLS) 14,53 persen menjadi 14,64 persen.
Sedangkan data BPS juga menunjukkan bahwa untuk pengeluaran perkapita 2010-2020 menurun menjadi Rp12.197 dari Rp12.255 per orang.