Bandarlampung (ANTARA) - IDI Cabang Bandarlampung mendesak agar segera dilakukan evaluasi atas sistem pendaftaran vaksinasi COVID-19, sebab saat ini banyak tenaga kesehatan gagal mendaftar ulang untuk mengikuti vaksinasi.
"Saya sudah banyak dapat keluhan dari teman sejawat, mereka sudah menerima SMS blast-nya tapi pas ingin mendaftar NIK-nya tidak terdaftar," kata Ketua Cabang IDI Bandarlampung dr Aditya M Biomed di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya sistem pendaftaran seperti itu, seharusnya akan memudahkan para tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi, namun kenyataannya malah memperlambat vaksinasi.
"Sistemnya ini harus dievaluasi, sehingga tidak menjadi hambatan untuk memberikan vaksinasi kepada tenaga kesehatan maupun masyarakat ke depannya," kata dia.
Bahkan, lanjut dia, sekarang sudah hampir satu pekan dari vaksinasi pertama di Bandarlampung, namun masih sangat sedikit tenaga kesehatan yang telah divaksinasi pada tahap awal ini.
Padahal, kata dia, Wali Kota Bandarlampung Herman HN ingin segera cepat selesai.
"Saya kurang paham kenapa sistem tersebut bisa mempersulit tenaga kesehatan untuk divaksinasi.Bisa kita bayangkan ini baru level Bandarlampung, saya tidak tau apakah permasalahan yang sama terjadi di daerah lain. Yang pasti sistem pendaftarannya harus diperbaiki," katanya.