Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Pusat memiliki skenario melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mengisolasi pasien konfirmasi positif COVID-19 di tingkat rukun tetangga (RT).
"Terkait masalah transportasi yang sangkutannya dengan mudik, saya tegaskan mudik tetap dilarang tapi tadi kami memonitor rapat yang dilakukan di pusat jadi ada skernario pelonggaran PSBB dan disampaikan juga oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam dua pekan ini tidak ada kebijakan baru," kata Liaison Officer (LO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Marsekal Muda Nazirsyah, di Bandarlampung, Senin.
Tentu, lanjut dia, untuk Provinsi Lampung yang diapit oleh dua zona merah yakni Sumatra Selatan dan Banten serta daerah perlintasan antarprovinsi memiliki potensi bertambah banyaknya pasien positif COVID-19.
Apalagi, kata dia, saat ini Lampung telah memiliki alat polymerase chain reaction (PCR) yang mampu memeriksa spesimen, ini pastinya konfirmasi positif akan lebih banyak dimana hari ini saja ada 16 orang yang dinyatakan positif COVID-19 yang merupakan hasil dari laboratorium kesehatan daerah (labkesda).
"Tapi peran kita ke depan atau nanti bagaimana yang positif ini dapat dikarantina di tingkat RT saja jadi tak perlu besar-besar," katanya.
Maka dari itu, dia pun mendorong agar Pemerintah Kota Bandarlampung yang memiliki jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di Lampung segera melakukan rapid test di seluruh kecamatan yang ada guna menjaring orang yang terpapar virus corona.
"Yang perlu saya tekankan rapid test massal sangat perlu dilakukan di Bandarlampung sehingga kita tahu persis data-data yang lebih akurat dalam memutus rantai penularan ini," kata dia.
Di sisi lain, terkait kebijakan Bapak Presiden, kata dia, yang perlu disikapi dengan kata-katanya 'berdamai dengan virus corona', sebetulnya kalimat itu muncul
karena dari World Health Organization (WHO) pun menyatakan bahwa virus ini tidak akan punah dalam waktu yang dekat.
"Artinya kita harus hidup dengan norma yang baru dengan cara menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dalam keseharian," katanya.
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib