Akibat kabut asap, sekolah di Palembang pulangkan siswanya
Pihak sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama di Kota Palembang pada Senin terpaksa memulangkan siswa karena kabut asap meningkatkan polusi udara hingga level membahayakan.
Palembang (ANTARA) - Pihak sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama di Kota Palembang pada Senin terpaksa memulangkan siswa karena kabut asap meningkatkan polusi udara hingga level membahayakan.
Dinas Pendidikan Kota Palembang menyampaikan surat edaran ke sekolah Taman Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Menengah (SMP) untuk meliburkan sekolah pada Senin kabut asap yang meliputi kota karena berisiko membahayakan kesehatan siswa.
"Hari ini seluruh TK hingga SMP negeri dan swasta sederajat diliburkan, untuk besok dan seterusnya akan diberikan edaran lebih lanjut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto.
Baca juga: Warga Palembang keluhkan kabut asap, jarak pandang 10 meter
Kalau kualitas udara Palembang masih buruk dalam beberapa hari ke depan, ia melanjutkan, kegiatan belajar mengajar di tingkat TK sampai SMP akan tetap diliburkan.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah atas (SMA) di Kota Palembang tetap berlangsung sebagaimana surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
"Daerah yang tidak terdampak kabut asap tetap normal tetap belajar, untuk daerah yang terkategori sedang tetap belajar namun jam masuk sekolah diundur dan kami himbau memakai masker, bagi daerah terkategori parah maka siswa diberikan tugas dengan memaksimalkan kelas daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo.
Baca juga: Kota Palembang diselimuti asap kiriman
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo mengatakan bahwa kualitas udara Kota Palembang berdasarkan parameter PM10 berada di level berbahaya pada Senin pagi.
"Pukul 07.00 WIB angkanya 533 mikrogram/meter, lalu pukul 08.00 WIB naik jadi 688 mikrogram/meter, kemudian pukul 09.00 naik lagi menjadi 835 mikrogram/meter, tiga indikator itu kategorinya berbahaya," kata Nuga Putrantijo mengenai kadar PM10 di udara Kota Palembang.
Sebelumnya, Kota Palembang juga beberapa kali meliburkan sekolah karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara Palembang memburuk sampai ke tingkat membahayakan.
Baca juga: Akibat kabut asap, Palembang liburkan sekolah tiga hari
Dinas Pendidikan Kota Palembang menyampaikan surat edaran ke sekolah Taman Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Menengah (SMP) untuk meliburkan sekolah pada Senin kabut asap yang meliputi kota karena berisiko membahayakan kesehatan siswa.
"Hari ini seluruh TK hingga SMP negeri dan swasta sederajat diliburkan, untuk besok dan seterusnya akan diberikan edaran lebih lanjut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto.
Baca juga: Warga Palembang keluhkan kabut asap, jarak pandang 10 meter
Kalau kualitas udara Palembang masih buruk dalam beberapa hari ke depan, ia melanjutkan, kegiatan belajar mengajar di tingkat TK sampai SMP akan tetap diliburkan.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah atas (SMA) di Kota Palembang tetap berlangsung sebagaimana surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
"Daerah yang tidak terdampak kabut asap tetap normal tetap belajar, untuk daerah yang terkategori sedang tetap belajar namun jam masuk sekolah diundur dan kami himbau memakai masker, bagi daerah terkategori parah maka siswa diberikan tugas dengan memaksimalkan kelas daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo.
Baca juga: Kota Palembang diselimuti asap kiriman
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo mengatakan bahwa kualitas udara Kota Palembang berdasarkan parameter PM10 berada di level berbahaya pada Senin pagi.
"Pukul 07.00 WIB angkanya 533 mikrogram/meter, lalu pukul 08.00 WIB naik jadi 688 mikrogram/meter, kemudian pukul 09.00 naik lagi menjadi 835 mikrogram/meter, tiga indikator itu kategorinya berbahaya," kata Nuga Putrantijo mengenai kadar PM10 di udara Kota Palembang.
Sebelumnya, Kota Palembang juga beberapa kali meliburkan sekolah karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara Palembang memburuk sampai ke tingkat membahayakan.
Baca juga: Akibat kabut asap, Palembang liburkan sekolah tiga hari