Bandarlampung (ANTARA) - Novi selaku pelaku UMKM di bidang modifikasi busana tapis di kota Bandarlampung, mencoba mengedukasi dan melestarikan budaya Lampung melalui usaha tapis yang dimilikinya.
"Saya dalam menjalankan bisnis tapis memerlukan banyak sekali tenaga kerja, selain untuk pengerjaan kain tapis ataupun modifikasi kain dalam bentuk produk fashion modern dan suvenir, sehingga saya memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar rumah untuk menjadi mitra sembari mengedukasi cara pembuatan tapis Lampung, "ujar Novi, di Bandarlampung, Minggu.
Menurut Novi, selain membuka peluang usaha untuk ibu rumah tangga, dirinya memiliki tujuan lain yaitu mencoba mengedukasi warga agar melestarikan budaya lokal.
"Saat ini jarang sekali orang asli ataupun yang berdomisili di Lampung mengerti cara membuat kain tapis, sedangkan kain tapis merupakan kain etnik khas Lampung bernilai jual tinggi. Bila tidak ada yang melestarikan perajin kain tapis akan menghilang sedikit demi sedikit, "ujarnya.
Tapis sebagai kain etnik Lampung merupakan salah satu kain etnik daerah yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam pembuatan.
"Kain tapis semua dikerjakan dengan tangan secara berulang, kita harus sabar saat membuat. Terkadang banyak perajin binaan kurang sabar saat pertama kali pelatihan namun, lama kelamaan mereka menikmati pembuatan tapis sebagai salah satu hobi dan seni yang menghasilkan keuntungan, " katanya.
Menurutnya, ibu rumah tangga yang telah dibina diberi keleluasaan dalam mengembangkan krativitas dalam membuat motif tapis selain motif asli tapis Lampung.
"Kita untuk motif umum seperti motif Sasak, gunungan kami bina terlebih dahulu, ketika sudah mahir kita bebaskan motif untuk dikreasikan oleh perajin agar tumbuh juga motif motif baru, " katanya.
Selain memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar Bandarlampung, Novi juga menjalin kemitraan dengan sejumlah ibu rumah tangga di sejumlah kabupaten di provinsi Lampung.
"Selain ibu rumah tangga di sekitar rumah, saya juga membina dan menjalin kemitraan dengan ibu rumah tangga di kabupaten-kabupaten agar mereka memiliki pendapatan sampingan sembari memperbanyak perajin tapis di Lampung, " katanya.
Menurutnya, tidak sebatas itu dirinya mencoba melestarikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pembuatan tapis, ia juga aktif memberikan pelatihan kepada siswa sekolah dan mahasiswa yang ingin belajar membuat tapis.
"Sering sekali siswa sekolah dan mahasiswa datang ingin belajar membuat tapis, mereka tertarik sebab telah banyak tapis yang dikreasikan sebagai produk fashion trendy di kalangan anak muda seperti kaos, topi, totebag, hingga jas, " katanya.
Menurut Novi, dirinya mengharapkan semakin hari semakin banyak masyarakat yang gemar memakai tapis dan semakin banyak masyarakat dapat membuat kain tapis, guna melestarikan kain etnik khas Lampung.