Presiden perintahkan kawasan "The Kaldera Toba Nomadic" segera dikembangkan

id kaldera toba nomadic,the kaldera,presiden jokowi,Samosir, Danau Toba

Presiden perintahkan kawasan "The Kaldera Toba Nomadic" segera dikembangkan

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (30/1/2019. Selepas peninjauan, Presiden menginginkan agar kawasan wisata The Kaldera bisa dikembangkan secepatnya. (Biro Pers Setpres RI)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Provinsi Sumatera Utara, segera dikembangkan.

Kepastian tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat dirinya bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja meninjau lokasi pada Selasa, 30 Juli 2019.

“Kita mau menyelesaikan ini dulu. Ini ada 386 hektare yang sudah selesai, clear, sudah dipegang oleh Badan Otorita, sehingga tadi perintah saya secepatnya dimulai,” kata Presiden kepada jurnalis seusai peninjauan yang dirilis Biro Pers Setpres.

Pengembangan kawasan tersebut nantinya akan dibagi, baik yang menjadi tanggung jawab pemerintah seperti infrastruktur jalan, maupun yang menjadi bagian investor. Kepala Negara pun akan mendorong para investor untuk secepat mungkin mulai mengucurkan investasinya bagi pengembangan kawasan tersebut.

“Kalau ini investornya enggak mau mulai-mulai, setop, ganti. Selesai sudah, sekarang harus tegas-tegas gitu. Kalau ndak, kapan mulai? Tempat yang sangat bagus kayak begini gampang cari investor,” tegasnya.

Dalam pengembangannya ke depan, Presiden Jokowi menuturkan di kawasan The Kaldera ini akan ada hotel-hotel berbintang empat dan lima, resor, hingga tempat pertemuan. Kawasan ini juga dinilai Presiden memiliki potensi wisata yang cukup lengkap.

“Wisata juga komplet. Wisata air ada, alam ada, air terjun ada, wisata religi ada, komplet,” imbuhnya.

Presiden berharap pengembangan kawasan The Kaldera akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Sebagai contoh, dengan banyaknya hotel yang dibangun di kawasan tersebut, maka komoditas seperti sayuran dan buah-buahan lokal akan masuk ke hotel.

“Lapangan kerja terbuka, barang-barang kerajinan di sini banyak sekali. Tenun, ulos, handicraft, semuanya. Kopinya enggak usah dijual di luar, pakai sendiri di sini bisa kurang,” ujarnya.

Setelah kawasan The Kaldera selesai dikembangkan, pemerintah akan segera memfokuskan tempat berikutnya untuk ditata. Kawasan Humbang Hasundutan seluas 533 hektare menjadi kawasan yang disebut Kepala Negara sebagai target berikutnya.

“Ini kita menyelesaikan di sini dulu, di Tobasa 386 hektare. Kita akan nanti pindah ke Humbang Hasundutan ada 533 hektare. Ke sana lagi, rampungkan lagi. Sekarang memang kerjanya seperti itu, ini memang kerja berbarengan, terintegrasi pusat, provinsi, daerah bagi-bagi. Tadi malam sudah kita bagi semuanya,” tandasnya.

Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata, The Kaldera Toba Nomadic Escape sendiri merupakan sebuah proyek rintisan wisata nomadik yang diharapkan menjadi barometer pengembangan nomadic tourism di kawasan regional.

Fasilitas yang ada di The Kaldera sendiri adalah amenitas berupa 15 bell tent, dua cabin, dua tenda bubble, dan area parkir untuk campervan atau caravan. Fasilitas lain yang ada di The Kaldera adalah Kaldera Ampiteathre dengan kapasitas 250 orang, Kaldera Plaza, Kaldera Stage, hingga Kaldera Hill.
Baca juga: Warga elu-elukan Presiden Jokowi saat tinggalkan area Salib Kasih