Wali Kota Bandarlampung tinjau progres SPAM

id Wali Kota Bandarlampung,Tinjau Proyek SPAM

Wali Kota Bandarlampung tinjau progres SPAM

Wali Kota Bandarlamoung Herman HN meninjau langsung proyek pembangunan SPAM di Desa Relung Helok Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Selasa,(18/6/2019). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN meninjau proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam pengerjaan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT. Adhya Tirta Lampung (ATL) di Desa Relung Helok Kecamatan Natar Lampung Selatan.

"Pantauan ini untuk memastikan infrastruktur di sini selesai pada Desember tahun ini," kata wali kota, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan, sejauh ini pipa yang sudah terpasang sejauh 6 kilometer dari 22 kilometer yang dibutuhkan untuk mencapai bendungan ataupun tangki yang berada di Bandarlampung.

Menurut dia, saluran air dari proyek SPAM yang diambil dari bendungan Way Rilau tersebut nantinya mampu melayani sekitar 60 ribu masyarakat dengan kecepatan air 750 liter/detik dengan tarif 5500/kubik.

"Sambungan ini diperuntukkan bagi beberapa kecamatan di Bandarlampung," kata dia.

Herman HN pun mempersilahkan warga Bandarlampung seperti Kecamatan Kedaton, Rajabasa, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Senang dan Way Halim untuk memesan pemasangan air tersebut dari sekarang ke PDAM.

Sementara itu Project Manager PT Adhya Tirta Lampung (ATL) M Rifqi menjelaskan perkembangan pembangunan infrastruktrur KPBU-SPAM ini telah mencapai 42 persen secara keseluruhan.

"Kita usahakan pada November 2019. pemasangan pipa sejauh 22 KM ke Bandarlampung akan selesai," kata Rifqi.

Begitu pula dengan jalur distribusi, kata dia, yang sudah dikerjakan selama dua bulan dari 29 km telah terpasang sepanjang 5 km yang akan diselesaikan pada Desember 2019.

Ia mengatakan untuk penampungan air KBU-SPAM telah membuat dua penampungan dimana yang satu terdapat di Tigeneneng dengan daya tampung 10 ribu kubik dan juga tempat treatmennya kemudian satu lagi di Rajabasa dengan daya tampung 3 ribu kubik.

Ia berpesan kepada masyarakat yang menggunakan SPAM ini nantinya harus tetap merebus air ini meskipun olahan dari proyek ini telah mencapai PH 7 karena tempat penyaringan rumah tangga kebanyakan terbuat dari stenlis sehingga kurang higienis bila langsung diminum langsung.