Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia mengatakan bahwa pengerjaan ruas jalan rusak yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus berjalan.
"Untuk ruas jalan rusak yang menjadi kewenangan pemerintah melalui APBN saat ini masih terus berprogres," kata Susan Novelia, di Bandarlampung, Kamis.Ia mengatakan selama tiga bulan pelaksanaan pengerjaan ruas jalan yang menjadi atensi Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, kini sudah mencapai 50-60 persen.
"Progres sudah 50-60 persen dan proses pengerjaan tertinggi ada di ruas yang berada di dekat Institut Teknologi Sumatera (Itera) dengan progresnya yang sudah mencapai 70 persen," katanya.
Dia menjelaskan untuk ruas jalan Kota Gajah-Simpang Randu-Simpang Randu-Seputih Surabaya proses pengerjaan sudah mencapai 60 persen.
"Pekerjaan ini tetap harus dilaksanakan secara cepat dan sudah ada koordinasi agar ini bisa lebih cepat direalisasikan di lapangan," ujarnya lagi.
Menurut dia, ditargetkan pengerjaan ruas jalan yang dibiayai menggunakan dana APBN tersebut akan selesai pada Desember 2023.
"Beberapa ruas sudah berprogres semua dan kalau berdasarkan target Desember bisa selesai, tapi kalau lebih cepat akan lebih baik," katanya lagi.
Rincian penanganan infrastruktur jalan provinsi di Lampung memiliki pagu anggaran penanganan pada 2021-2023 untuk rehabilitasi dan rekonstruksi jalan sebesar Rp260,56 miliar dan yang rutin berjalan Rp57,70 miliar pada 2021, lalu Rp439,63 miliar dan yang rutin berjalan Rp79,65 miliar di 2022, dan pada 2023 sebanyak Rp656,07 miliar dengan pengerjaan rutin berjalan Rp55,43 miliar.
Sedangkan ruas jalan yang ditangani oleh APBN dengan total anggaran Rp814,7 miliar meliputi ruas jalan Simpang Korpri-Purwotani dengan pagu Rp69,2 miliar, ruas jalan Wates-batas Tanggamus Rp37,7 miliar, perbatasan Kluwih-Jatiringin-Sidoharjo-Umbar Rp41,5 miliar, ruas jalan Tanjung Rusia Timur-Selapan Rp28 miliar, ruas jalan Bangun Negara-Cukuh Senuman Rp21,4 miliar, ruas jalan Keramat Teluk-Sri Widodo Rp37,7 miliar, jalan Pagar Dewa-Lumbok Rp44 miliar, jalan Negeri Baru-SimpangTiga Rp33 miliar.
Selanjutnya, ruas jalan Daya Sakti-Makarti Rp16,9 miliar, jalan Simpang Segitiga Emas-Muara Tenang-Margo Jadi Rp73,5 miliar, jalan Ekamulya Wonosari-KTM Rp55,7 miliar, jalan Bogolama Pasar Balang Rp41,8 miliar, jalan Labuhan Maringgai-Marga Sari Rp36,1 miliar, Simpang Randu-Seputih Surabaya Rp72,3 miliar, dan Kota Gajah-Simpang Randu Rp40,1 miliar.