Bandarlampung (ANTARA) - Guna meningkatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), BRI memberikan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki suku bunga rendah dan terjangkau, salah satunya kepada usaha Seroja SJ.
Owner Seroja SJ Feni Misma Herlina saat dihubungi Sabtu, mengatakan usaha ini didirikan sejak tahun 2019 lalu dengan mendapatkan permodalan KUR BRI.
Seroja SJ merupakan sebuah UMKM yang berfokus pada produksi makanan dan minuman dengan kualitas premium, terletak Dusun Bungur Jaya, Pekon Sinar Jawa, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.
Ia menjelaskan, salah satu produk unggulan dari Seroja SJ adalah gula semut, sebuah inovasi olahan dari aren yang telah berhasil membantu masyarakat lokal dalam memasarkan hasil produksi mereka.
Dengan potensi alam yang ada di Tanggamus, seperti melimpahnya bahan baku dari aren, bisnis ini menjadi peluang besar untuk menghasilkan produk gula semut berkualitas tinggi.
"Dengan adanya usaha gula semut, dapat membantu masyarakat sekitar yang sering kesulitan menjual hasil produksi mereka. Alhamdulillah, usaha ini telah memberikan dampak positif bagi penjualan masyarakat sekitar, sehingga mereka tidak lagi mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka," kata Feni.
Feni menjelaskan keunggulan gula semut dari Seroja SJ ini, selain rasanya yang khas dan manis alami, juga diproduksi dengan proses yang higienis dan berkualitas tinggi.
Produk ini tidak hanya populer di Lampung, tetapi juga telah merambah pasar di Jawa dan luar ibukota. Penggunaan gula semut dalam berbagai resep makanan dan minuman menjadikannya pilihan yang tepat bagi konsumen yang menginginkan rasa manis yang alami dan sehat.
Namun, banyak tantangan yang dimiliki, seperti sulitnya jaringan internet di rumah produksi. Hal ini menjadi kendala tersendiri dalam proses pemasaran online yang sangat penting di era digital saat ini.
Meski demikian, Seroja SJ terus berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan berbagai cara, seperti meningkatkan strategi pemasaran offline dan memanfaatkan jaringan distributor di berbagai wilayah.
“Kita juga melakukan pemasaran dengan sistem offline dan jaringan distributor di berbagai wilayah dalam Provinsi Lampung maupun di luar provinsi Lampung. Alhamdulilah walaupun jaringan terkendala, tetapi tidak memudarkan semangat kami untuk bisa mencari solusi pemasaran,” jelasnya.
Ia juga memastikan Seroja SJ tetap berupaya memaksimalkan pemasaran digital dengan bantuan distributor dan agen pemasaran yang berada di daerah dengan akses internet yang lebih baik.
Selain itu, Seroja SJ juga sering mengikuti berbagai pameran produk lokal dan nasional, serta bekerja sama dengan toko-toko dan pusat oleh-oleh. Strategi pemasaran ini membantu Seroja SJ untuk menjangkau lebih banyak konsumen, baik di Lampung, Jawa, maupun luar ibukota.
"Dengan komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan strategi pemasaran yang efektif, Seroja SJ berhasil menjadi salah satu UMKM yang sukses di Tanggamus. Produk gula semut yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan perekonomian pemilik dan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah," ujarnya.