Bandarlampung (ANTARA) - Telkomsel terus berkomitmen dan konsisten dalam melakukan pemerataan akses infrastruktur dan terus melakukan peningkatan kualitas koneksi internet (broadband) terdepan 4G/LTE di seluruh Indonesia sejak 2022 lalu dan sepanjang 2023 ini.
Operator seluler bagian dari Badan Usaha Milik Negara Telkom Group, Telkomsel terus berupaya sebagai penggerak yang mendorong pertumbuhan ekosistem digital yang lebih inklusif.
Telkomsel saat ini menghadirkan konektivitas digital untuk 153,3 juta orang pelanggan melalui 228.000 menara base transceiver station (BTS) yang tersebar di lebih dari 96 persen wilayah populasi Indonesia. Untuk memastikan jaringan telekomunikasi yang lebih merata, pertengahan tahun ini operator seluler tersebut menyelesaikan migrasi jaringan 3G ke 4G di 504 kabupaten dan kota di Indonesia.
Fokus pengembangan jaringan Telkomsel tidak hanya berpusat di wilayah perkotaan, namun menjangkau hingga ke pelosok, seperti pembangunan site 4G/LTE di dua lokasi Kabupaten Tulangbawang, Lampung, yakni Desa Bawang Tirto Mulyo yang merupakan wilayah dari Kecamatan Banjar Baru dengan luas wilayah 133 km persegi, dan Kelurahan Menggala Selatan yang merupakan wilayah dari Kecamatan Menggala dengan cakupan luas wilayah 344 km persegi.
General Manager Region Network Operations and Productivity Sumbagsel Wawan Kuswandono beberapa waktu lalu, menyampaikan untuk membuka lebih banyak peluang dan kesempatan bagi masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan memaksimalkan aktivitas keseharian melalui pemanfaatan jaringan broadband terdepan dan terluas dari Telkomsel, pihaknya senantiasa menghadirkan jaringan terbaik hingga wilayah desa dan kampung untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat.
"Pembangunan site di Desa Bawang Tirto Mulyo dan Kelurahan Menggala Selatan membuka perluasan dan perkembangan ekonomi, budaya, kesehatan, dan lainnya di era digitalisasi yang membuat banyak aktivitas dilakukan secara online maupun langsung dari luar rumah atau pun di dalam rumah," kata Wawan.
Sebelumnya, Desa Bawang Tirto Mulyo dan Kelurahan Menggala Selatan sudah memiliki akses jaringan Telkomsel dengan jaringan 2G yang dicover dari wilayah lain, dan kini Telkomsel dengan komitmen kesetaraan akses broadband terus membuka peluang pemanfaatan layanan bagi pelanggannya, dengan membangun dan menghadirkan new site jaringan 4G/LTE di Desa Bawang Tirto Mulyo dan Kelurahan Menggala Selatan, yang akan mencakup kebutuhan layanan data maupun digital bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Keberadaan new site di Desa Bawang Tirto Mulyo dan Kelurahan Menggala Selatan tersebut, akan melengkapi layanan Telkomsel yang mençakup lokasi Desa Tri Makmur Jaya, Pasar Unit 8, SMPN 02 Banjar Baru serta daerah padat penduduk lainnya, selain itu untuk Site Menggala Selatan akan mengcover wilayah Kantor Pemerintah Kabupaten Tulangbawang dan wilayah padat penduduk lainnya.
Saat ini hanya jaringan Telkomsel yang telah melengkapi kebutuhan masyarakat di kedua desa dan kelurahan tersebut, dengan mengoperasionalkan News Site Bawang Tirto dan Menggala Reborn.
Desa Bawang Tirto Mulyo dan Menggala Selatan berada di Kecamatan Banjar Baru dan Menggala di Kabupaten Tulangbawang, memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Kecamatan Banjar Baru memiliki 10 desa, dan Kelurahan Menggala memiliki 4 kelurahan dan 5 kampung dengan kualitas jaringan Telkomsel yang cukup mumpuni.
Untuk pembangunan new site di kedua lokasi tersebut, memiliki tingkat kesulitan tertentu, salah satunya lokasi yang cukup memiliki tantangan dalam menyambung transmisi konektivitas jaringan yang ada di wilayah lainnya, namun tidak menjadi penghalang bagi Telkomsel untuk terus bergerak maju, menghadirkan layanan 4G/LTE demi kemudahan warga dalam mengakses layanan internet maupun lainnya.
Untuk pembangunan new site tersebut, layanan 4G/LTE ini pun langsung dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat terutama para pelajar, pekerja dalam aktivitas kesehariannya. Terbukti, penggunaan layanan data setiap harinya semakin meningkat sejak kehadiran layanan 4G/LTE Telkomsel di Desa Bawang Tirto Mulyo dan Kelurahan Menggala Selatan tersebut.
Saat ini keberadaan mitra outlet Telkomsel juga dapat dijumpai di desa dan kelurahan tersebut, terdapat puluhan mitra outlet sederhana yang telah menjalankan usahanya untuk menyiapkan ragam produk Telkomsel yang dibutuhkan oleh masyarakat di lokasi tersebut.
Diharapkan keberadaan mitra outlet tersebut dapat memberikan kemudahan masyarakat memperoleh produk Telkomsel, dan dapat memberikan nilai tambah penghasilan bagi mitra outlet yang menjual kebutuhan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani, perkebunan dan PNS, untuk mereka ke depannya selalu menggunakan produk Telkomsel.
“Telkomsel memastikan berbagai upaya pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas jaringan, serta pengembangan layanan dijalankan secara merata, karena seluruh kegiatan ini semata-mata untuk menjawab kebutuhan gaya hidup digital masyarakat serta pelanggan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Upaya peningkatan pengalaman gaya hidup digital ini pun sejalan dengan komitmen Telkomsel sebagai leading digital telco company yang akan menguatkan ekosistem pendukung seperti penyediaan produk dan layanan broadband yang terjangkau," kata Wawan pula.
Petani kopi manfaatkan layanan digital untuk bertransaksi
Saat ini memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam ekosistem digital tak hanya berlaku bagi masyarakat perkotaan, tetapi juga warga pelosok perdesaan terutama bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pasar komoditas mereka.
"Sekarang petani maupun supplier kopi di Kabupaten Tanggamus Lampung tak lagi memiliki tantangan keterbatasan akses terhadap informasi, masukan, dan pasar," kata supplier atau penyuplai kopi di wilayah Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Firdaus (44), beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan dengan memanfaatkan layanan digital, petani maupun penyuplai kopi dapat dengan mudah bertransaksi komoditas tersebut lewat koneksi internet. Petani juga dapat mengetahui harga pasar komoditas kopi melalui layanan internet.
Pihaknya juga telah mengubah transaksi dengan perusahaan kopi yang selama ini secara konvensional berupa buyer (pembeli/perusahaan) datang ke petani atau pengepul, harga cocok langsung bayar di tempat. Tapi sekarang pengepul langsung mengirim barang komoditas kopi ke perusahaan dan transaksinya secara digital.
"Kami memanfaatkan koneksi internet Telkomsel, baik untuk mencari informasi harga, pasar kopi, termasuk harga di bursa kopi London," katanya pula.
Ia mengakui memasok biji kopi ke salah satu perusahaan yang bergerak di pertanian tersebut, antara 500 hingga 1.000 ton per musim.
"Kopi tersebut berasal dari petani kopi di Ulubelu yang menjadi mitra perusahaan dengan kualitas biji kopi juga telah tersertifikasi, seperti rendemen, kadar air, dan lainnya sesuai standar perusahaan," kata Firdaus.
Ia menyebutkan harga biji kopi yang dijual ke perusahaan yang bergerak di bidang pertanian itu juga cukup bagus, sehingga petani banyak menjualnya.
Menurutnya, perusahaan tersebut juga menerapkan standar kualitas, sehingga biji kopi yang dijual memiliki mutu yang bagus. Petani juga banyak memanfaatkan pelatihan dari perusahaan tak hanya secara luring, tetapi juga secara daring dengan memanfaatkan koneksi internet.
Dia menjelaskan harga biji kopi kering saat ini sekitar Rp37.000 hingga Rp40.000 per kilogram tergantung kualitas.
Asnawi, petani kopi asal Pekon Sinar Banten, Tanggamus mengatakan bahwa dirinya menjual biji kopi ke pengepul dengan terlebih dahulu melihat harga pasar via layanan internet.
"Sebelum menjual kopi ke pengepul, saya lihat informasi terlebih dahulu harganya, baik di tingkat petani, pengepul maupun harga basisnya melalui internet. Jika harga sesuai di pasaran, maka saya jual tapi kalau tidak saya tahan dulu," katanya pula.
Menurutnya, layanan internet sangat membantu tak hanya untuk mengetahui harga biji kopi di pasaran, namun juga cara belajar budi daya tanaman yang baik, penggunaan pupuk, cara mengatasi penyakit tanaman, dan lain lain.
Asnawi mengatakan produktivitas tanaman kopinya saat ini bisa mencapai 1 ton-2 ton per hektare. Hasil panen kopi itu didapat dari mengikuti pelatihan budi daya tanaman kopi baik melalui edukasi dari pemerintah maupun perusahaan tetapi juga belajar via internet di aplikasi Youtube maupun media sosial.
"Saya menggunakan Telkomsel, alhamdulillah jaringannya nggak lelet, sehingga tak menghambat untuk mengetahui informasi terbaru seputar pertanian dan juga beragam berita," ujar dia lagi.
Telkomsel menyatakan terus berkomitmen untuk konsisten meneruskan pemerataan akses infrastruktur dan kualitas jaringan di seluruh Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan koneksi 4G/LTE di Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Lampung.
Koneksi yang lancar tanpa hambatan lagi bagi penggunanya, untuk memastikan seluruh aktivitas produktif dapat berjalan dengan baik, sehingga menjadi kontribusi positif Telkomsel bagi masyarakat dan negeri ini.
Baca juga: Telkomsel terus berupaya tumbuhkan ekosistem digital demi Indonesia Maju
Baca juga: Telkomsel hadirkan layanan ramah disabilitas bagi teman tuli