Bandarlampung (ANTARA) - Keripik pisang Blessing merupakan cemilan UMKM di Kabupaten Tanggamus Lampung yang menjadi salah satu binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Melalui kunjungan masyarakat, kegiatan pameran dan bantuan modal KUR dari BRI, kini keripik pisang Blessing menjadi usaha ternama yang ada di wilayah Tanggamus, Lampung.
Pemilik usaha keripik pisang Blessing Harmono, Sabtu, mengatakan usaha yang didirikan pada tahun 2017 ini saat ini sudah merambah ke beberapa provinsi di Indonesia.
Harmono menjelaskan, untuk pemasaran sendiri, telah melakukan penetrasi pasar yang beda dari wirausaha yang lainnya.
Ia melakukan penetrasi pasar dengan teori hukum terbalik, artinya ia menjual dagangannya ke luar daerah terlebih dahulu ketimbang di daerah sendiri.
"Tempat pertama produk kita dipasarkan itu di salah satu tempat eksklusif, yaitu di Kemchick di daerah Kemang, Jakarta,” kata Harmono.
Untuk memasukkan keripik pisang Blessing di Kemchick banyak sekali proses yang cukup ketat.
Salah satunya harus melewati empat kali tahap proses sehingga ia sempat merasa sedikit kewalahan.
Pada akhirnya, keripik pisang Blessing ini dapat diterima untuk diperdagangkan di Kemchick Kemang, Jakarta.
Dengan melakukan penetrasi berbeda dari yang lain akhirnya keripik pisang Blessing dapat menembus pasar nasional.
Terbukti sekarang keripik blessing sudah terdapat di 12 provinsi di Indonesia, mulai dari Sumbagsel, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan masih banyak provinsi lainnya.
Selama ini, dia terus mengembangkan berbagai varian produknya, dan hasilnya cukup menggembirakan.
Sampai saat ini ada delapan varian rasa di antaranya kripik pisang rasa cokelat, rasa balado, keju, sapi panggang, susu, dan banana chips.
"Pengembangan varian produk ini sekaligus untuk peningkatan omzet," ujar Hermono.
Sampai saat ini kripik pisang Blessing sudah dipasarkan seputaran Lampung, Pulau Jawa, Sumatera Selatan bahkan sampai Bali.
Sedangkan untuk kemasan, tersedia dua ragam yakni kemasan tabung mika yang dijual Rp20.000 per kemasan, dan kemasan aluminium foil, dan standing pouch Rp15.000 per bungkus.