Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mencatat sebanyak 182 kasus orang yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti hingga September 2023.
"Periode Januari hingga September tercatat ada 182 kasus DBD," kata Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Provinsi Lampung, Senin.
Dia mengungkapkan bahwa kasus DBD tertinggi pada tahun ini terdapat pada Mei dengan 27 kasus, Juli 26 kasus, Januari 25 kasus, Agustus 24 kasus, Februari 23 kasus, dan Juni 22 kasus.
"Kemudian untuk kasus DBD terendah ada di Bulan April dengan dua kasus, September 10 kasus dan Maret 13 kasus," kata dia.
Dia mengatakan kasus DBD pada September 2023 memang cenderung menurun dibandingkan dengan pada Agustus karena saat ini sedang musim kemarau. Namun demikian, warga tetap harus waspada.
"Meski kasus DBD menurun di bulan ini tetap harus jaga kebersihan lingkungan," kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah masing-masing.
"Tentu kita harus tetap jaga pola hidup bersih dan sehat untuk terhindar DBD, kemudian juga rajin menguras tempat penampungan air,
menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia atau 3M," kata dia.