Bandarlampung (ANTARA) - Riky Fernando, salah satu mahasiswa Magister Ilmu Pemberdayaan Masyarakat Universitas Lampung (Unila) tertantang untuk mengimplementasikan bidang keilmuan yang ditekuni sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat.
Ia termotivasi ingin mengabdikan diri di lingkungan masyarakat agar lebih berdaya guna sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi.
Bidang Ilmu Penyuluhaan Pembangunan/ Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu program studi di Unila yang terus fokus pada pembangunan sumber daya manusia.
Melalui berbagai momentum, Riky berupaya mengoptimalkan bidang keilmuan yang ia peroleh sebagai bagian dari adaptasi di lingkungan yang terdiri dari beragam latar belakang suku bangsa.
Dengan menciptakan berbagai program dan terobosan salah satunya implementasi Program Support Group yang bekerja sama dengan berbagai disiplin llmu lain seperti hukum, psikologi, pendidikan, agama dan komunikasi, Riky berharap dapat mengoptimalkan perannya dan tim di masyarakat dalam menerapkan bidang disiplin ilmu dan pengetahuan serta memperluas jaringan dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Dalam keteranganya di Bandarlampung, Rabu, ia mengatakan selama satu tahun terakhir, Ia dan beberapa pemuda setempat mencoba melakukan pengelolaan masjid berbasis akademik dengan konsep pemberdayaan masyarakat.
"Selain bertujuan untuk memadatkan frekuensi aktivitas ibadah dan optimalisasi sarana prasarananya, konsep ini juga sekaligus menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah wajib namun juga sebagai pusat berkumpulnya masyarakat untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat di wilayah desa Hajimena, Lampung Selatan," katanya.
Konsep pemberdayaan masjid ini bukan hanya sebagai tempat syiar dakwah, tetapi juga tempat untuk berbagi dan mengasah keterampilan sekaligus latihan pendidikan non formal untuk meningkatkan kemampuan pemuda usia sekolah.
Selain sebagai Ketua Bidang Pemakmuran Masjid (Imaroh) Nurul Hidayah Hajimena, Riky juga mengadakan sejumlah kegiatan pelatihan yakni memberdayakan Remaja Masjid (Risma) dengan mendatangkan berbagai narasumber untuk memberikan materi dan penyuluhan bagi masyarakat mengenai penguatan keagamaan, kesehatan, teknologi hingga sosial budaya bagi masyarakat dari lingkup keluarga.
Untuk pemuda usia sekolah tersedia diskusi mengenai etika, sopan santu, hukum, keterampilan akademik serta kegiatan bedah modul desain audio visual untuk membekali mereka siap saat berada di level usia yang berbeda.
"Saya bersama pemuda di wilayah ini siap untuk menerapkan program ini, karena kami bertekad serta niat murni untuk mewakafkan diri dalam mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai bagian dari ibadah," tuturnya.
Sebagai salah satu bagian dari mahasiswa Unila, ia juga mengulas upaya pemberdayaan masyarakat model ini pada beberapa publikasi seperti Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat, jurnal internasional dan jurnal nasional untuk menjadi rekomendasi bagi para peneliti serta masyarakat di daerah lainnya.